Festival Bir Jelang Ramadan di Xinjiang Tuai Kontroversi

Selasa, 23 Juni 2015 - 15:58 WIB
Festival Bir Jelang Ramadan di Xinjiang Tuai Kontroversi
Festival Bir Jelang Ramadan di Xinjiang Tuai Kontroversi
A A A
XINJIANG - Festival minum bir tiga hari menjelang Ramadan di wilayah komunitas Muslim di Xinjiang, China menuai kontroversi. Aktivis Uighur mengecam festival itu, tapi akademisi China membela festival tersebut.

Akademisi China yang membela festival minum bir itu adalah Profesor La Disheng. ”Banyak orang Uighur suka minum untuk senang-senang,” katanya, Selasa (23/5/2015) kepada Global Times.

Festival minum bir di wilayah komunitas Muslim itu berhadiah uang tunai hingga US$160. Dilxat Raxit, juru bicara kelompok Kongres Uighur Dunia yang tinggal di pengasingan, mengecam festival minum bir tersebut. Menurutnya, festival itu sebagai provokasi secara terbuka terhadap komunitas Muslim Xinjiang.

Situs Tianshan, media yang dikelola Pemerintah Xinjiang menunjukkan bahwa para pejabat di Niya County, menggelar sebuah acara pesta di wilayah komunitas Muslim tiga hari menjelang Ramadan. Situs itu tidak menampilkan foto-foto festival minum bir, melainkan hanya menunjukkan pesta makan kue.

Sebelum festival minum bir menjelang Ramadan itu jadi sorotan media-media dunia, otoritas China telah menuai kecaman, salah satunya dari lembaga pendidikan Islam Al Azhar, Mesir karena melarang pegawai, pelajar dan guru yang beragama Islam di Xinjiang untuk berpuasa selama Ramadan.

Selain melarang warga Muslim berpuasa, pengumuman yang muncul di situs pemerintah daerah Xinjiang itu juga memerintahkan restoran untuk tetap dalam kondisi terbuka selama Ramadan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5045 seconds (0.1#10.140)