WikiLeaks Baru Bocorkan Sepersepuluh Aib Saudi
A
A
A
MOSKOW - Situs anti-kerahasiaan WikiLeaks mengaku dokumen rahasia yang membongkar “aib” Kerajaan Arab Saudi baru dibocorkan sepersepuluhnya. Juru bicara WikiLeaks, Kristinn Hrafnsson, menyebut bocoran dokumen yang dirilis itu hanya awalnya saja.
”Kami melihat bagaimana uang minyak yang digunakan untuk meningkatkan pengaruh Arab Saudi yang tentu saja besar. (Negara) ini adalah sekutu Amerika Serikat dan Inggris. Dan sejak musim semi, negara ini telah melancarkan perang di negara tetangganya, Yaman,” kata Hrafnsson yang juga wartawan investigasi Islandia itu kepada RussiaToday. (Baca: WikiLeaks: Sekutu Top AS, Saudi Jadi Adidaya Timur Tengah)
Pada hari Jumat, situs whistleblowing yang didirikan Julian Assange telah merilis bocoran dokumen rahasia Saudi untuk tahap awal. Jumlah dokumen rahasia yang dibocorkan itu baru sekitar 70 ribu file.
Padahal, WikiLeaks telah mendapatkan sekitar 500 ribu dokumen rahasia Saudi. “Ini hanya sepersepuluh dari dokumen yang kita miliki, yang akan dirilis dalam beberapa minggu mendatang,” katanya, Selasa (23/6/2015).
Dari sekitar 0,5 juta dokumen rahasia Saudi yang ada di tangan WikiLeaks, salah satunya dokumen rahasia Kementerian Luar Negeri, Badan Intelijen dan Kementerian Dalam Negeri Saudi. (Baca: Aib Rahasia Dibongkar WikiLeaks, Saudi Berang)
”Mari saya ingatkan Anda, bahwa ini hanya awal," katanya. Menurutnya, dokumen yang dimiliki WikiLeaks masih dalam bahasa Arab. "Sehingga akan memakan waktu lebih lama bagi media untuk bekerja pada materi itu dan mengembangkan cerita,” imbuh dia.
Saudi sudah berang dengan WikiLeaks. Kementerian Luar Negeri Saudi telah melarang warganya untuk ikut menyebarkan dokumen yang dibocorkan WikiLeaks. Kementerian itu tidak menyangkal keaslian dokumen WikiLeaks.
”Kami melihat bagaimana uang minyak yang digunakan untuk meningkatkan pengaruh Arab Saudi yang tentu saja besar. (Negara) ini adalah sekutu Amerika Serikat dan Inggris. Dan sejak musim semi, negara ini telah melancarkan perang di negara tetangganya, Yaman,” kata Hrafnsson yang juga wartawan investigasi Islandia itu kepada RussiaToday. (Baca: WikiLeaks: Sekutu Top AS, Saudi Jadi Adidaya Timur Tengah)
Pada hari Jumat, situs whistleblowing yang didirikan Julian Assange telah merilis bocoran dokumen rahasia Saudi untuk tahap awal. Jumlah dokumen rahasia yang dibocorkan itu baru sekitar 70 ribu file.
Padahal, WikiLeaks telah mendapatkan sekitar 500 ribu dokumen rahasia Saudi. “Ini hanya sepersepuluh dari dokumen yang kita miliki, yang akan dirilis dalam beberapa minggu mendatang,” katanya, Selasa (23/6/2015).
Dari sekitar 0,5 juta dokumen rahasia Saudi yang ada di tangan WikiLeaks, salah satunya dokumen rahasia Kementerian Luar Negeri, Badan Intelijen dan Kementerian Dalam Negeri Saudi. (Baca: Aib Rahasia Dibongkar WikiLeaks, Saudi Berang)
”Mari saya ingatkan Anda, bahwa ini hanya awal," katanya. Menurutnya, dokumen yang dimiliki WikiLeaks masih dalam bahasa Arab. "Sehingga akan memakan waktu lebih lama bagi media untuk bekerja pada materi itu dan mengembangkan cerita,” imbuh dia.
Saudi sudah berang dengan WikiLeaks. Kementerian Luar Negeri Saudi telah melarang warganya untuk ikut menyebarkan dokumen yang dibocorkan WikiLeaks. Kementerian itu tidak menyangkal keaslian dokumen WikiLeaks.
(mas)