Obama Sebut Penembakan Massal di Gereja Penyakit Rasis

Sabtu, 20 Juni 2015 - 10:06 WIB
Obama Sebut Penembakan Massal di Gereja Penyakit Rasis
Obama Sebut Penembakan Massal di Gereja Penyakit Rasis
A A A
SOUTH CAROLINA - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, mengatakan penembakan massal di sebuah gereja komunitas kulit hitam di Charleston merupakan penyakit rasisme. Obama menghendaki reformasi hukum kepemilikan senjata.

Penembakan massal yang dilakukan pria bersenjata kulit putih, Dylann Roof, itu menewaskan sembilan orang. Komentar Obama yang menyebut kasus itu sebagai penyakit rasisme sempat menuai kritik. Obama dianggap mempolitisasi tragedi untuk berbicara tentang reformasi hukum kepemilikan senjata secara ketat.

Pernyataan Obama itu disampaikan dalam Konferensi Wali Kota AS. Menurutnyam tragedi di Charleston menunjukkan perlunya kewaspadaan terhadap rasisme. ”Motivasi penembak jelas mengingatkan kita bahwa rasisme masih hawar, bahwa kita harus memerangi bersama-sama,” kata Obama. (Baca: Korban Tewas Penembakan Massal di Gereja AS Jadi 9 Orang)

Obama memperdebatkan hukum kepemilikan senjata setelah banyak tragedi penembakan terjadi di AS. Dia mencontohkan, tragedi penembakan di sebuah sekolah di Newtown, Connecticut dan tragedi serupa di sebuah bioskop di Aurora, Colorado.

”Kita harus mampu berbicara tentang masalah ini sebagai warga negara tanpa mengutuk semua pemilik senjata yang sangat taat hukum, tetapi juga tanpa menunjukkan bahwa perdebatan tentang hal ini melibatkan plot bermata liar untuk mengambil senjata semua orang,” ujar Obama, seperti dikutip Reuters, Sabtu (20/6/2015). (Baca juga: Tersangka Pembantai Sembilan Orang di Gereja AS Ditangkap)

Data di AS pada 2013 menunjukkan lebih dari 11 ribu warga AS tewas oleh kekerasan senjata. ”Anda tidak melihat pembunuhan semacam ini dalam skala dan jenis frekuensi di setiap negara maju lainnya di muka bumi,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5869 seconds (0.1#10.140)