AS Lepaskan 6 Tahanan Yaman dari Guantanamo
A
A
A
WASHINGTON - Enam warga Yaman yang ditahan selama lebih dari satu dekade di penjara Gunatanamo telah dibebaskan Amerika Serikat (AS). Keenam warga Yaman itu telah diterbangkan ke Oman.
Pentagon pada Sabtu (13/6/2015) mengatakan, pelepasan enam tahanan asal Yaman itu sebagai langkah terbaru dari kebijakan Presiden Barack Obama untuk menutup fasilitas penjara militer AS di wilayah Kuba tersebut.
Pembebasan enam tahanan asal Yaman itu terjadi seminggu setelah Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter menyatakan bahwa ia bekerja dengan Gedung Putih untuk menyusun proposal penutupan penjara Guantanamo yang dikecam masyarakat internasional.
Penjara militer Guantanamo selama ini dimanfaatkan AS untuk menahan orang-orang tanpa ada tuduhan atau telah diadili sebelumnya.
Sebuah laporan menyatakan ada 69 warga Yaman yang masih ditahan di penjara Guantanamo. Tapi, AS mengabaikan laporan itu. Enam tahanan itu dibebaskan ketika negara asal mereka sedang kacau, di mana pemberontak Houthi beperang dengan pasukan loyalis Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi yang dibantu koalisi Arab Saudi.
”Kami menyadari situasi keamanan di Yaman saat ini, dan ini jadi tantangan serius terkait kemampuan kita untuk memulangkan mereka ke Yaman,” kata seorang pejabat senior AS yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dikutip Reuters.
Penjara yang sarat dengan cerita siksaan ini dibuka oleh pendahulu Obama, George W. Bush, setelah serangan 11 September 2001 terhadap menara kembar WTC. Sebagian besar tahanan di Guantanamo adalah orang-orang yang dituduh terkait dengan al-Qaeda dan Taliban.
Pentagon pada Sabtu (13/6/2015) mengatakan, pelepasan enam tahanan asal Yaman itu sebagai langkah terbaru dari kebijakan Presiden Barack Obama untuk menutup fasilitas penjara militer AS di wilayah Kuba tersebut.
Pembebasan enam tahanan asal Yaman itu terjadi seminggu setelah Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter menyatakan bahwa ia bekerja dengan Gedung Putih untuk menyusun proposal penutupan penjara Guantanamo yang dikecam masyarakat internasional.
Penjara militer Guantanamo selama ini dimanfaatkan AS untuk menahan orang-orang tanpa ada tuduhan atau telah diadili sebelumnya.
Sebuah laporan menyatakan ada 69 warga Yaman yang masih ditahan di penjara Guantanamo. Tapi, AS mengabaikan laporan itu. Enam tahanan itu dibebaskan ketika negara asal mereka sedang kacau, di mana pemberontak Houthi beperang dengan pasukan loyalis Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi yang dibantu koalisi Arab Saudi.
”Kami menyadari situasi keamanan di Yaman saat ini, dan ini jadi tantangan serius terkait kemampuan kita untuk memulangkan mereka ke Yaman,” kata seorang pejabat senior AS yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dikutip Reuters.
Penjara yang sarat dengan cerita siksaan ini dibuka oleh pendahulu Obama, George W. Bush, setelah serangan 11 September 2001 terhadap menara kembar WTC. Sebagian besar tahanan di Guantanamo adalah orang-orang yang dituduh terkait dengan al-Qaeda dan Taliban.
(mas)