Para Turis Bugil di Gunung Kinabalu Dituntut Bayar 10 Kerbau

Kamis, 11 Juni 2015 - 10:40 WIB
Para Turis Bugil di...
Para Turis Bugil di Gunung Kinabalu Dituntut Bayar 10 Kerbau
A A A
SABAH - Warga suku di Gunung Kinabalu, Malaysia, marah dan menunut para turis Barat yang beraksi telanjang di puncak gunung itu untuk membayar dengan sepuluh ekor kerbau.

Warga menuduh aksi asusila para turis itu membuat roh leluhur di Gunung Kinabalu mengamuk dan memicu gempa yang menewaskan 18 orang. Tuntutan itu disampaikan kepala suku di Sabah, Tindarama Aman Sirom Simbuna.

“Ini semangat gunung yang sangat marah,” katanya. ”Para wisatawan yang membuat roh di gunung marah harus membayar kesalahan mereka dengan memberikan sogit. Ini hal yang baik-baik saja, sogit dalam bahasa aslinya harus dalam bentuk 10 kerbau jantan atau betina,” lanjut dia, semalam, seperti dilansir Mirror .

Ada 10 turis asal negara-negara Barat yang terlibat aksi asusila di gunung yang dianggap situs suci oleh warga dan Pemerintah Malaysia tersebut. Dari 10 turis itu, empat di antaranya sudah ditahan. Mereka antara lain dua warga Kanada, satu warga Inggris dan satu lagi warga Belanda. (Baca: Malaysia Tahan 4 Turis Bugil yang Bikin Gunung Kinabalu "Ngamuk")

Gempa 6,0 Skala Richter (SR) mengguncang kawasan Gunung Kinabalu pada pekan lalu. Musibah itu menewaskan 18 orang, termasuk para siswa Singapura yang berwisata di gunung itu. Gempa di Gunung Kinabalu telah menjadi pemberitaan media-media dunia, setelah otoritas Malaysia menyalahkan aksi para turis yang beraksi telanjang.

Sikap melempar kesalahan atas bencana pada turis itu memicu olok-olokan. Turis asal Kanada, Emil Kaminski, yang ikut aksi tanpa busana di gunung itu menyebut menyebut otoritas Malaysia konyol serta penuh takhayul. (Baca juga: Dituding Biang Gempa, Turis Bugil Olok-olok Malaysia)

”Hal ini tidak berdasarkan logika, tapi takhayul. Saya benar-benar tidak peduli untuk hal takhayul,” tulis Kaminski yang dikutip dari halaman Facebook-nya. ”Jika agama lokal melarang tindakan tertentu, maka orang percaya. Tetapi mereka tidak bisa mengharapkan semua orang untuk mematuhi aturan kuno dan konyol mereka,” lanjut Kaminski.

Ketika diminta untuk menunjukkan rasa hormat kepada budaya lokal oleh seorang komentator di Facebook, Kaminski menjawab dengan sinis. ”Persetan dengan budaya Anda,” ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0859 seconds (0.1#10.140)