Capres Taiwan Kunjungi AS, China Gusar
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China gusar setelah calon presiden (Capres) Taiwan dari partai oposisi DPP, Tsai Ing-wen, mengunjungi Washington, Jumat (5/6/2015). China memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak mengirim sinyal yang salah tentang Taiwan.
China sampai saat ini menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang. China menolak mengakui Taiwan sebagai negara yang memerdekakan diri dari pihak Beijing.
Kunjungan Capres Taiwan itu untuk menggalang dukungan dari para pejabat dan politisi AS. Kunjungan Tsai Ing-wen bakal berlangsung 12 hari di enam kota di AS.
Washington selama mendukung kebijakan Beijing yang diberi nama “Kebijakan Satu China”. AS tidak memiliki memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan, namun menjadikan Taiwan sebagai sekutunya.
Departemen Luar Negeri AS menolak untuk memberikan rincian pertemuan Tsai dengan para pejabat AS. Tapi, Tsai diketahui bertemu dengan para pemimpin Kongres di Washington.
”China menentang setiap orang Taiwan untuk mempromosikan kemerdekaan secara internasional, atau terlibat dalam kegiatan kemerdekaan Taiwan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei kepada wartawan, seperti dilansir Reuters.
”Kami menuntut AS secara ketat mematuhi prinsip ‘Kebijakan Satu China’. Tidak mengirim sinyal yang salah kepada Taiwan,” ujar Hong.
China sampai saat ini menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang. China menolak mengakui Taiwan sebagai negara yang memerdekakan diri dari pihak Beijing.
Kunjungan Capres Taiwan itu untuk menggalang dukungan dari para pejabat dan politisi AS. Kunjungan Tsai Ing-wen bakal berlangsung 12 hari di enam kota di AS.
Washington selama mendukung kebijakan Beijing yang diberi nama “Kebijakan Satu China”. AS tidak memiliki memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan, namun menjadikan Taiwan sebagai sekutunya.
Departemen Luar Negeri AS menolak untuk memberikan rincian pertemuan Tsai dengan para pejabat AS. Tapi, Tsai diketahui bertemu dengan para pemimpin Kongres di Washington.
”China menentang setiap orang Taiwan untuk mempromosikan kemerdekaan secara internasional, atau terlibat dalam kegiatan kemerdekaan Taiwan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei kepada wartawan, seperti dilansir Reuters.
”Kami menuntut AS secara ketat mematuhi prinsip ‘Kebijakan Satu China’. Tidak mengirim sinyal yang salah kepada Taiwan,” ujar Hong.
(mas)