HRW: Israel Negara Penyiksa Anak
A
A
A
NEW YORK - Human Right Watch (HRW) menyebut Israel sebagai negara penyiksa anak-anak. Kelompok yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu bahkan mendesak Seketaris Jendeal PBB, Ban Ki-moon untuk memasukan Israel ke dalam daftar hitam negara yang paling tidak ramah untuk anak-anak.
Pernyataan HRW tersebut berpatokan pada banyaknya anak-anak yang tewas dalam agresi yang dilakukan Israel di Gaza pada tahun lalu. Setidaknya 500 anak tewas dalam agresi yang dilakukan selama 50 hari oleh Israel, atau rata-rata 10 anak tewas setiap harinya.
HRW, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (5/6/2015) mengharapkan kepada Ki-moon untuk berani mengambil tindakan dengan memasukan Israel ke dalam daftar hitam tersebut. Kelompok itu juga meminta Ki-moon untuk menepis semua tekanan yang datang, terutama dari Israel dan AS soal ini.
"Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon dapat memperkuat perlindungan anak dalam perang dengan menyusun daftarnya berdasarkan fakta, bukan tekanan politik," kata Direkturt advokasi krisis HRW, Philippe Bolopion.
Selain Israel, HRW juga meminta PBB untuk memasukan beberapa negara dan organisasi lainnya untuk masuk dalam daftar hitam tersebut. Hamas dan Taliban adalah dua kelompok yang diajukan HRW untuk masuk kedalam daftar itu, sementara dari sisi negara, HRW juga turut memasukan Thailand dan India dalam daftar hitam tersebut.
Pernyataan HRW tersebut berpatokan pada banyaknya anak-anak yang tewas dalam agresi yang dilakukan Israel di Gaza pada tahun lalu. Setidaknya 500 anak tewas dalam agresi yang dilakukan selama 50 hari oleh Israel, atau rata-rata 10 anak tewas setiap harinya.
HRW, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (5/6/2015) mengharapkan kepada Ki-moon untuk berani mengambil tindakan dengan memasukan Israel ke dalam daftar hitam tersebut. Kelompok itu juga meminta Ki-moon untuk menepis semua tekanan yang datang, terutama dari Israel dan AS soal ini.
"Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon dapat memperkuat perlindungan anak dalam perang dengan menyusun daftarnya berdasarkan fakta, bukan tekanan politik," kata Direkturt advokasi krisis HRW, Philippe Bolopion.
Selain Israel, HRW juga meminta PBB untuk memasukan beberapa negara dan organisasi lainnya untuk masuk dalam daftar hitam tersebut. Hamas dan Taliban adalah dua kelompok yang diajukan HRW untuk masuk kedalam daftar itu, sementara dari sisi negara, HRW juga turut memasukan Thailand dan India dalam daftar hitam tersebut.
(esn)