Presiden Ukraina Duga Rusia Siapkan Invasi Skala Besar
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, meminta pasukannya untuk siap melawan invasi Rusia. Poroshenko menduga Rusia akan melakukan invasi berskala penuh atau besar.
Dugaan Presiden Ukraina ini muncul setelah perang di Ukraina timur kembali memanas. setidaknya 26 orang tewas dan puluhan luka-luka dalam pertempuran di Ukraina timur pada hari Rabu antara pasukan Ukraina dengan separatis pro-Rusia. (Baca: Perang Ukraina Memanas Lagi, 5 Serdadu Kiev Tewas)
”Militer harus siap untuk menghadapi serangan terbaru dari musuh di Donbass, karena mereka bersiap untuk invasi berskala penuh di sepanjang perbatasan dengan Rusia,” ujar Poroshenko. “Kita harus benar-benar siap untuk ini,” lanjut dia dalam sebuah pidato di parlemen Ukraina, Kamis kemarin.
Presiden Ukraina berjuluk “Raja Cokelat” ini mengklaim sudah ada 9.000 tentara Rusia di wilayah ukraina timur yang dikuasai separatis. Menurutnya, ribuan tentara itu menjadi “ancaman kolosal”, sebab pasukan separatis yang didukung Rusia bisa meluncurkan operasi besar-besaran dalam waktu dekat.
Rusia sendiri membantah mengerahkan ribuan tentaranya ke Ukraina timur. Para pejabat Rusia, telah menyalahkan Ukraina atas pecahnya perang terbaru di Ukraina timur yang telah merusak gencatan senjata yang disepakati semua pihak di Minsk, Belarusia sejak Februari 2015.
”Pihak Ukraina telah mengambil langkah-langkah untuk memperburuk ketegangan secara berkali-kali. Kami sangat prihatin sekarang atas kegiatan terbaru mereka,” kata Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dilansir dari Telegraph, Jumat (5/6/2015).
Dugaan Presiden Ukraina ini muncul setelah perang di Ukraina timur kembali memanas. setidaknya 26 orang tewas dan puluhan luka-luka dalam pertempuran di Ukraina timur pada hari Rabu antara pasukan Ukraina dengan separatis pro-Rusia. (Baca: Perang Ukraina Memanas Lagi, 5 Serdadu Kiev Tewas)
”Militer harus siap untuk menghadapi serangan terbaru dari musuh di Donbass, karena mereka bersiap untuk invasi berskala penuh di sepanjang perbatasan dengan Rusia,” ujar Poroshenko. “Kita harus benar-benar siap untuk ini,” lanjut dia dalam sebuah pidato di parlemen Ukraina, Kamis kemarin.
Presiden Ukraina berjuluk “Raja Cokelat” ini mengklaim sudah ada 9.000 tentara Rusia di wilayah ukraina timur yang dikuasai separatis. Menurutnya, ribuan tentara itu menjadi “ancaman kolosal”, sebab pasukan separatis yang didukung Rusia bisa meluncurkan operasi besar-besaran dalam waktu dekat.
Rusia sendiri membantah mengerahkan ribuan tentaranya ke Ukraina timur. Para pejabat Rusia, telah menyalahkan Ukraina atas pecahnya perang terbaru di Ukraina timur yang telah merusak gencatan senjata yang disepakati semua pihak di Minsk, Belarusia sejak Februari 2015.
”Pihak Ukraina telah mengambil langkah-langkah untuk memperburuk ketegangan secara berkali-kali. Kami sangat prihatin sekarang atas kegiatan terbaru mereka,” kata Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dilansir dari Telegraph, Jumat (5/6/2015).
(mas)