Calon PM Denmark Kampanye Tanpa Busana
A
A
A
KOPENHAGEN - Seorang anggota parlemen di Denmark nekat berkampanye tanpa busana. Politikus bernama John Erik Wagner itu memajang foto tanpa busana sebagai kampanye Pemilu demi mengincar kursi Perdana Menteri (PM) Denmark.
Fotonya yang tidak mengenakan busana terpajang di baliho raksasa dan di sejumlah poster yang tersebar di seluruh Kopenhagen. Dalam foto itu dia bergaya ala koboi, dengan mengenakan topi dan memegang pistol.
Cara kampanye politikus ini memicu perdebatan di dunia maya atau internet. Wagner telah menjadi politikus di negara itu sejak 2005.
Sebuah penyelidikan telah dilakukan untuk memastikan apakah gambar seperti itu diperbolehkan dalam kampanye atau tidak.”Tetapi administrator kota tampaknya tidak yakin, hal itu akan mengganggu pengguna jalan dan jadi pusat perhatian,” tulis laman Metro.co.uk, kemarin.
Tak hanya membuat sensasi dengan kampanye tanpa busana, Wagner dalam kampanyenya telah membuat janji-jani fantastis. Di antaranya, menjanjikan layanan kesehatan dan perawatan gigi gratis, mengubah undang-undang Pemilu yang ada dan menerbitkan undang-undang untuk memastikan semua karyawan yang bekerja enam bulan berhak libur enam bulan.
Kendati demikian prediksi jajak pendapat awal menyatakan Wagner tidak mungkin untuk memenangkan Pemilu pada 18 Juni 2015 mendatang.
Fotonya yang tidak mengenakan busana terpajang di baliho raksasa dan di sejumlah poster yang tersebar di seluruh Kopenhagen. Dalam foto itu dia bergaya ala koboi, dengan mengenakan topi dan memegang pistol.
Cara kampanye politikus ini memicu perdebatan di dunia maya atau internet. Wagner telah menjadi politikus di negara itu sejak 2005.
Sebuah penyelidikan telah dilakukan untuk memastikan apakah gambar seperti itu diperbolehkan dalam kampanye atau tidak.”Tetapi administrator kota tampaknya tidak yakin, hal itu akan mengganggu pengguna jalan dan jadi pusat perhatian,” tulis laman Metro.co.uk, kemarin.
Tak hanya membuat sensasi dengan kampanye tanpa busana, Wagner dalam kampanyenya telah membuat janji-jani fantastis. Di antaranya, menjanjikan layanan kesehatan dan perawatan gigi gratis, mengubah undang-undang Pemilu yang ada dan menerbitkan undang-undang untuk memastikan semua karyawan yang bekerja enam bulan berhak libur enam bulan.
Kendati demikian prediksi jajak pendapat awal menyatakan Wagner tidak mungkin untuk memenangkan Pemilu pada 18 Juni 2015 mendatang.
(mas)