DPR RI Kunjungi Parlemen Sudan, Ini yang Dibahas
A
A
A
JAKARTA - Delegasi DPR Indonesia mengunjungi parlemen Sudan setelah diundang untuk menghadiri pelantikan parlemen baru di negara itu pada 1 Juni 2015. Kunjungan itu salah satunya membahas keinginan parlemen Sudan untuk menjadi Sekretariat Parlemen Asia Afrika yang pertama.
Delegasi DPR Indonesia dipimpin oleh Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP), Rofi' Munawar dan Anggota Komisi XI, Mukhamad Misbakhun. Mereka disambut oleh Ketua Komisi Luar Negeri Parlemen Sudan, Mohamed Youssef Abdalla.
Dalam pertemuan itu, para delegasi DPR RI semula menerima penjelasan dari Mohamed Youssef tentang mekanisme pemilihan ketua parlemen Sudan. Ketua parlemen dipilih setelah pelantikan, dan dilanjutkan dengan pemilihan ketua-ketua komisi dalam parlemen seminggu kemudian.
Mohamed Youssef lantas menyampaikan keinginan parlemen Sudan untuk menjadi Sekretariat Parlemen Asia Afrika yang pertama. Keinginan itu sebagai tindak lanjut dari Kongres Asia Afrika di Bandung pada akhir April lalu.
Wakil Ketua DPR Indonesia, Fahri Hamzah, mengaku kunjungan ke Sudan, secara pribadi sudah yang ketiga kalinya. Setiap datang ke Sudan, Fahri merasa datang ke negerinya. Alasannya, ada hubungan yang khusus antara Indonesia dan Sudan.
Fahri melanjutkan, bahwa menurut UU MD3, setiap anggota DPR memiliki kewajiban untuk meningkatkan kerjasama antar-parlemen. Fahri secara khusus memfokuskan peningkatan kerjasama antar-parlemen di negara-negara Islam. Fahri juga menyambut baik dan mendukung keinginan parlemen Sudan untuk menjadi Sekretariat Parlemen Asia Afrika yang pertama.
Delegasi DPR Indonesia dipimpin oleh Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP), Rofi' Munawar dan Anggota Komisi XI, Mukhamad Misbakhun. Mereka disambut oleh Ketua Komisi Luar Negeri Parlemen Sudan, Mohamed Youssef Abdalla.
Dalam pertemuan itu, para delegasi DPR RI semula menerima penjelasan dari Mohamed Youssef tentang mekanisme pemilihan ketua parlemen Sudan. Ketua parlemen dipilih setelah pelantikan, dan dilanjutkan dengan pemilihan ketua-ketua komisi dalam parlemen seminggu kemudian.
Mohamed Youssef lantas menyampaikan keinginan parlemen Sudan untuk menjadi Sekretariat Parlemen Asia Afrika yang pertama. Keinginan itu sebagai tindak lanjut dari Kongres Asia Afrika di Bandung pada akhir April lalu.
Wakil Ketua DPR Indonesia, Fahri Hamzah, mengaku kunjungan ke Sudan, secara pribadi sudah yang ketiga kalinya. Setiap datang ke Sudan, Fahri merasa datang ke negerinya. Alasannya, ada hubungan yang khusus antara Indonesia dan Sudan.
Fahri melanjutkan, bahwa menurut UU MD3, setiap anggota DPR memiliki kewajiban untuk meningkatkan kerjasama antar-parlemen. Fahri secara khusus memfokuskan peningkatan kerjasama antar-parlemen di negara-negara Islam. Fahri juga menyambut baik dan mendukung keinginan parlemen Sudan untuk menjadi Sekretariat Parlemen Asia Afrika yang pertama.
(mas)