Muncul Kampanye Boikot United Airlines di Dunia Maya

Senin, 01 Juni 2015 - 20:50 WIB
Muncul Kampanye Boikot...
Muncul Kampanye Boikot United Airlines di Dunia Maya
A A A
WASHINGTON - Tindakan diskriminasi yang dilakukan United Airlines terhadap seorang Muslimah bernama Tahera Ahmad (31), ternyata berbuntut panjang. Kampanye untuk memboikot maskapai itupun mulai muncul di dunia maya.

Melansir Daily Mail pada Senin (1/6/2015), tanpa diduga banyak Netizen sebutan bagi pengguna Internet mengemukakan dukungan terhadap Tahera. Tagar #unitedfortahera-pun muncul di jejeraring sosail Twitter, dan kritik terhadap United Airlines muncul di saat yang bersamaan.

"Saya telah terbang lebih dari 13 mil dengan maskapai itu (United Airlines), tetapi saya mungkin akan mengalihkan perjalanan bisnis saya jika maskapai tidak #unitedfortahera," bunyi kicauan pengguna Twitter bernama Raef.
Muncul Kampanye Boikot United Airlines di Dunia Maya

Seorang pengguna Twitter lainnya, yang juga pengguna setia maskapai tersebut bernama Suhaib Webb mengatakan tengah memikirkan untuk mencari maskapai lain kala melakukan perjalanan bisnis. "Saya tiga kali dalam sepekan terbang menggunakan United (Airlines), tapi saya sekarang tidak akan menggunakannya lagi hingga perusahaan bangkit dan melawan kebencian dan hasutan tersebut," ucapnya.
Muncul Kampanye Boikot United Airlines di Dunia Maya

Sementara itu, pihak United Airlines sendiri dalam sebuah pernyataan mengatakan tidak memiliki kebijakan untuk membedakan penyajian minuman beralkohol dan non-alkohol kepada penumpang. Pihak maskapai juga menyebut sudah meminta maaf kepada Tahera atas insiden ini. (Baca juga: Muslimah di AS Jadi Korban Diskriminasi karena Sekaleng Soda)

Seperti diberitakan sebelumnya, tindakan diskriminasi terhadap Tahera bermula ketika ia meminta pada pramugari sekaleng minuman soda yang belum dibuka, namun ditolak karena curiga akan dijadikan senjata yang berbahaya. Anehnya, penumpang lain yang duduk di sebelahnya tidak masalah ketika meminta sekaleng minuman bir yang juga belum dibuka.

Tahera merupakan seorang penceramah dari Universitas Northwestern. Insiden itu terjadi ketika dia sedang melakukan perjalanan dari Chicago ke Washington DC, untuk sebuah konferensi yang bertujuan mempromosikan dialog antara pemuda Israel dan Palestina.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1198 seconds (0.1#10.140)