Merasa Penyebab Tragedi QZ8501, Teknisi Inggris Bunuh Diri
A
A
A
LONDON - Teknisi pesawat Airbus asal Inggris, Gavin Price Jones, merasa menjadi penyebab tragedi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Indonesia. Dia bunuh diri karena merasa bersalah atas tragedi pesawat tipe Airbus A320 yang menewaskan 162 orang itu.
Teknisi pesawat berusia 37 tahun ini dianggap “terobesesi” untuk menyalahkan diri atas tragedi QZ8501 di Laut Jawa pada Desember 2014 lalu. Sang istri, Louise Jones, mengatakan bahwa obsesi Jones untuk menyalahkan diri telah membuat teknisi pesawat itu menjadi gila.
Padahal, lanjut Loise, keluarga dan teman-temannya telah meyakinkan bahwa tragedi pesawat AirAsia QZ8501 itu bukan kesalahannya, tapi karena cuaca buruk. Menurutnya, Jones sejatinya juga depresi atas kematian ayahnya enam tahun yang silam.
Jones ditemukan gantung diri di rumah mereka, di Saltney, pada 20 Januari 2015. “Penerbangan AirAsia yang jatuh setelah Natal adalah (pesawat) Airbus A320, di mana dia bekerja untuk pesawat tipe itu,” kata Louise.
”Dia pikir dia harus disalahkan untuk pesawat yang jatuh.Pikiran ini membuatnya gila. Ia terobsesi,” lanjut Louise. Louise mengaku sudah berbicara dengan pimpinan Jones untuk meyakinkan bahwa tragedi AirAsia QZ8501 bukan kesalahannya. Tapi, usaha Louise tidak berhasil.
“Dia terus memburuk dari waktu ke waktu,” katanya, seperti dilansir Daily Mirror, Jumat (22/5/2015).”Dia berpikir tentang semua itu.”
Teknisi pesawat berusia 37 tahun ini dianggap “terobesesi” untuk menyalahkan diri atas tragedi QZ8501 di Laut Jawa pada Desember 2014 lalu. Sang istri, Louise Jones, mengatakan bahwa obsesi Jones untuk menyalahkan diri telah membuat teknisi pesawat itu menjadi gila.
Padahal, lanjut Loise, keluarga dan teman-temannya telah meyakinkan bahwa tragedi pesawat AirAsia QZ8501 itu bukan kesalahannya, tapi karena cuaca buruk. Menurutnya, Jones sejatinya juga depresi atas kematian ayahnya enam tahun yang silam.
Jones ditemukan gantung diri di rumah mereka, di Saltney, pada 20 Januari 2015. “Penerbangan AirAsia yang jatuh setelah Natal adalah (pesawat) Airbus A320, di mana dia bekerja untuk pesawat tipe itu,” kata Louise.
”Dia pikir dia harus disalahkan untuk pesawat yang jatuh.Pikiran ini membuatnya gila. Ia terobsesi,” lanjut Louise. Louise mengaku sudah berbicara dengan pimpinan Jones untuk meyakinkan bahwa tragedi AirAsia QZ8501 bukan kesalahannya. Tapi, usaha Louise tidak berhasil.
“Dia terus memburuk dari waktu ke waktu,” katanya, seperti dilansir Daily Mirror, Jumat (22/5/2015).”Dia berpikir tentang semua itu.”
(mas)