Syarat Lulus, Profesor AS Paksa Mahasiswi Telanjang
A
A
A
CALIFORNIA - Profesor Ricardo Dominguez di Universitas California, Amerika Serikat (AS) memicu kemarahan orang tua para mahasiswanya. Musababnya, profesor itu mamaksa mahasiswinya telanjang dan melakukan gerakan erotis di depan cahaya lilin sebagai syarat untuk lulus mata kuliahnya.
Profesor itu mengajar mata kuliah seni visual. Seorang ibu dari salah satu mahasiswi mengaku jijik dan menentang persyaratan kelulusan mata kuliah yang diampu profesor Dominguez.
Ibu itu berbicara kepada stasiun televisi KGTV, setelah putrinya menceritakan tetang ujian akhir yang dialaminya. Dia muak dan menganggap persyaratan aneh itu sebagai penyimpangan.
”Ini semua sangat dikontrol. Jika mereka merasa tidak nyaman dengan sikap ini, mereka tidak harus mengambil mata kuliah,” keluh ibu mahasiswi yang menolak diidentifikasi.
Tapi profesor Dominguez menegaskan bahwa ia tidak pernah menuai protes selama 11 tahun mengajar mata kuliah seni visual itu. Dia berpendapat ketelanjangan sebagai kanvas seni. ”Ini kanvas standar untuk seni pertunjukan dan seni tubuh,” kata Dominguez, seperti dilansir Daily Mail, Selasa (12/5/2015).
Sedangkan menurut keterangan di website fakultas setempat, mahasiswa dan mahasiswi bisa menggunakan otobiografi, mimpi, pengakuan, fantasi atau cara lain untuk menciptakan diri sendiri dengan cara yang baru, atau untuk membangkitkan berbagai hal tentang dirinya dalam sebuah imajinasi.
Keterangan itu tidak menyebut, mahasiswa atau mahasiswi harus telanjang untuk mengeksplorasi seni tubuh.
Profesor itu mengajar mata kuliah seni visual. Seorang ibu dari salah satu mahasiswi mengaku jijik dan menentang persyaratan kelulusan mata kuliah yang diampu profesor Dominguez.
Ibu itu berbicara kepada stasiun televisi KGTV, setelah putrinya menceritakan tetang ujian akhir yang dialaminya. Dia muak dan menganggap persyaratan aneh itu sebagai penyimpangan.
”Ini semua sangat dikontrol. Jika mereka merasa tidak nyaman dengan sikap ini, mereka tidak harus mengambil mata kuliah,” keluh ibu mahasiswi yang menolak diidentifikasi.
Tapi profesor Dominguez menegaskan bahwa ia tidak pernah menuai protes selama 11 tahun mengajar mata kuliah seni visual itu. Dia berpendapat ketelanjangan sebagai kanvas seni. ”Ini kanvas standar untuk seni pertunjukan dan seni tubuh,” kata Dominguez, seperti dilansir Daily Mail, Selasa (12/5/2015).
Sedangkan menurut keterangan di website fakultas setempat, mahasiswa dan mahasiswi bisa menggunakan otobiografi, mimpi, pengakuan, fantasi atau cara lain untuk menciptakan diri sendiri dengan cara yang baru, atau untuk membangkitkan berbagai hal tentang dirinya dalam sebuah imajinasi.
Keterangan itu tidak menyebut, mahasiswa atau mahasiswi harus telanjang untuk mengeksplorasi seni tubuh.
(mas)