Sengketa Laut China Selatan, Filipina dan China Tegang Lagi

Sabtu, 28 Maret 2015 - 19:12 WIB
Sengketa Laut China Selatan, Filipina dan China Tegang Lagi
Sengketa Laut China Selatan, Filipina dan China Tegang Lagi
A A A
MANILA - Filipina dan China kembali terlibat ketegangan terkait sengketa Laut China Selatan. Kedua pihak sama-sama merasa berhak melakukan pembangunan di wilayah maritim yang jadi sengketa.

Semula, Menteri Luar Negeri Filipina, Albert del Rosario, mengisyaratkan bahwa Filipina akan memulai lagi proyek perbaikan landasan udara di Kepulauan Thitu, kawasan Laut China Selatan. Proyek itu telah dihentikan Filipina sejak tahun lalu karena terlibat sengketa dengan China.

Komentar Menteri Filipina itu membuat China geram, sebab China merasa mayoritas wilayah Laut China Selatan sebagai wilayahnya. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengaku prihatin dengan komentar Menlu Filipina.

”Ini bukan hanya pelanggaran serius atas kedaulatan China, tetapi juga menunjukkan kemunafikan Filipina,” katanya.

Tapi, Filipina balik mengecam keberatan China tersebut.Pemerintah Filipina tetap merasa berhak atas wilayah kepulauan di Laut China Selatan yang disengketakan itu.

“Kemungkinan perbaikan (landasan udara kepulauan Thitu) tidak sebanding dengan kegiatan reklamasi besar oleh China, yang tidak hanya melanggar hukum internasional, tapi juga telah meningkatkan ketegangan regional,” ujar juru bicara pemerintah Filipina, Charles Jose, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Sabtu (28/3/2015).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3360 seconds (0.1#10.140)