Indonesia Siapkan Jurus Baru Hadapi Separatisme
Kamis, 05 Februari 2015 - 18:02 WIB
Indonesia Siapkan Jurus Baru Hadapi Separatisme
A
A
A
JAKARTA - Isu mengenai separatisme bukan hanya melanda wilayah Timur Tengah, dan Eropa, melainkan juga Indonesia. Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah salah satu kelompok separatis yang masih menjadi gangguan bagi kedaulatan di timur Indonesia.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan memiliki beberapa jurus untuk menekan isu separatisme, bukan hanya di dalam negeri melainkan juga di luar negeri. Menurut Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kemlu Darmansjah Djumala, Indonesia tidak akan menjauhi para pemimpin separatisme, tapi justru akan mendekati mereka.
"Kami mempunyai kebijakan baru dalam menghadapi tokoh separatisme di luar negeri. Kami akan merangkul semua pihak," ucap mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Polandia tersebut, pada Kamis (5/2/2015). "Ini adalah era keterbukaan," imbuhnya.
Dirinya menuturkan, pihaknya tidak akan membuat jarak dengan para pemimpin separatis, mereka justru akan mencoba mendekati dan melakukan dialog dengan para pemimpin separatis itu, yang saat ini kebanyakan berada di luar negeri.
Selain itu, Damansjah juga mengaku akan melakukan kerjasama dengan beberapa negara yang menjadi pelarian para pemimpin separatis, dan negara-negara yang mendukung kelompok separatis untuk menekan isu ini.
"Dengan cara diplomasi ekonomi, kita mencoba membuat kerjasama, dan menjalin persahabatan dengan negara-negara tersebut," ucapnnya.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan memiliki beberapa jurus untuk menekan isu separatisme, bukan hanya di dalam negeri melainkan juga di luar negeri. Menurut Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kemlu Darmansjah Djumala, Indonesia tidak akan menjauhi para pemimpin separatisme, tapi justru akan mendekati mereka.
"Kami mempunyai kebijakan baru dalam menghadapi tokoh separatisme di luar negeri. Kami akan merangkul semua pihak," ucap mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Polandia tersebut, pada Kamis (5/2/2015). "Ini adalah era keterbukaan," imbuhnya.
Dirinya menuturkan, pihaknya tidak akan membuat jarak dengan para pemimpin separatis, mereka justru akan mencoba mendekati dan melakukan dialog dengan para pemimpin separatis itu, yang saat ini kebanyakan berada di luar negeri.
Selain itu, Damansjah juga mengaku akan melakukan kerjasama dengan beberapa negara yang menjadi pelarian para pemimpin separatis, dan negara-negara yang mendukung kelompok separatis untuk menekan isu ini.
"Dengan cara diplomasi ekonomi, kita mencoba membuat kerjasama, dan menjalin persahabatan dengan negara-negara tersebut," ucapnnya.
(esn)
