Kisah CIA Bikin Video Porno Soekarno dan Pramugari Rusia
A
A
A
JAKARTA - Sebuah laporan mengungkap sepak terjang agen intelijen Amerika Serikat (CIA) yang membuat video porno presiden pertama Indonesia, Soekarno dengan pramugari cantik Uni Soviet—yang kini bernama Rusia.
Caranya, CIA merekayasa foto-foto Soekarno dan foto pramugari Soviet yang juga agen intelijen itu. Kisah sepak terjang CIA dalam menghadapi Soekarno itu muncul dalam situs kritik sejarah dan kebijakan luar negeri AS, williamblum.org.
Sumber laporan itu berasal dari berbagai pihak, salah satunya dari tulisan petinggi militer AS tahun 1960, Kolonel Truman Smith. Rekasaya video porno dan pramugari Rusia itu dibuat untuk menguatkan karakter Soekarno yang dianggap presiden Flamboyan, yang kala itu sangat “mesra” dengan Soviet.
Ide pembuatan video porno ala CIA itu muncul, ketika pramugari cantik berambut pirang itu naik pesawat bersama Sukarno dalam perjalanan ke Uni Soviet. Pramugari yang tidak diungkap identitasnya itu, juga pernah terbang ke Indonesia, yang kala itu menyertai Presiden Soviet, Kliment Voroshilov.
CIA kemudian membuat laporan, bahwa Soekarno terlibat skandal dengan pramugari yang memang seorang agen yang dijadikan alat untuk menjebak Soekarno. Laporan itu menyebut, Soekarno menyerah pada kontrol Soviet.
"Ini membentuk dasar (cerita) dari penerbangan mewah itu,” tulis Smith. ”Kami sebenarnya memiliki cerita yang cukup sukses dengan tema ini. Itu muncul di media di seluruh dunia, dan ketika Round Table, media triwulanan Inggris pada edisi Maret 1958, menganalisis pemberontakan Indonesia. Soekarno ditulis telah diperas oleh mata-mata perempuan Soviet sebagai salah satu alasan yang menyebabkan pemberontakan."
Laporan itu kemudian menginspirasi petugas CIA di Washington untukmembuat film porno, dengan modal beberapa foto Soekarno dan gadis Rusia yang disebut-sebut favorit Soekarno itu.
Ketika sensor film porno (oleh Kepala Kepolisian Los Angeles) gagal, muncul beberapa gambar yang seolah-olah itu adalah Soekarno. Salah satu cirinya, berkepala botak dan agak gelap. Sedangkan di wanita Rusia berparas cantik dan berambut pirang.
CIA yang tak puas dengan hasil film itu, akhirnya memproduksi film sendiri. Mereka membayar sejumlah aktor film porno yang mengenakan masker wajah mirip Soekarno yang didatangkan dari Indonesia.
Film untuk menjatuhkan citra Soekarno itu diproduksi untuk CIA oleh mantan agen FBI Robert Maheu, dan Howard Hughes. Film ini dibintangi Maheu seorang aktor yang mirip Soekarno. Namun, nasib akhir dari film, yang berjudul "Happy Days", itu belum dilaporkan.
Caranya, CIA merekayasa foto-foto Soekarno dan foto pramugari Soviet yang juga agen intelijen itu. Kisah sepak terjang CIA dalam menghadapi Soekarno itu muncul dalam situs kritik sejarah dan kebijakan luar negeri AS, williamblum.org.
Sumber laporan itu berasal dari berbagai pihak, salah satunya dari tulisan petinggi militer AS tahun 1960, Kolonel Truman Smith. Rekasaya video porno dan pramugari Rusia itu dibuat untuk menguatkan karakter Soekarno yang dianggap presiden Flamboyan, yang kala itu sangat “mesra” dengan Soviet.
Ide pembuatan video porno ala CIA itu muncul, ketika pramugari cantik berambut pirang itu naik pesawat bersama Sukarno dalam perjalanan ke Uni Soviet. Pramugari yang tidak diungkap identitasnya itu, juga pernah terbang ke Indonesia, yang kala itu menyertai Presiden Soviet, Kliment Voroshilov.
CIA kemudian membuat laporan, bahwa Soekarno terlibat skandal dengan pramugari yang memang seorang agen yang dijadikan alat untuk menjebak Soekarno. Laporan itu menyebut, Soekarno menyerah pada kontrol Soviet.
"Ini membentuk dasar (cerita) dari penerbangan mewah itu,” tulis Smith. ”Kami sebenarnya memiliki cerita yang cukup sukses dengan tema ini. Itu muncul di media di seluruh dunia, dan ketika Round Table, media triwulanan Inggris pada edisi Maret 1958, menganalisis pemberontakan Indonesia. Soekarno ditulis telah diperas oleh mata-mata perempuan Soviet sebagai salah satu alasan yang menyebabkan pemberontakan."
Laporan itu kemudian menginspirasi petugas CIA di Washington untukmembuat film porno, dengan modal beberapa foto Soekarno dan gadis Rusia yang disebut-sebut favorit Soekarno itu.
Ketika sensor film porno (oleh Kepala Kepolisian Los Angeles) gagal, muncul beberapa gambar yang seolah-olah itu adalah Soekarno. Salah satu cirinya, berkepala botak dan agak gelap. Sedangkan di wanita Rusia berparas cantik dan berambut pirang.
CIA yang tak puas dengan hasil film itu, akhirnya memproduksi film sendiri. Mereka membayar sejumlah aktor film porno yang mengenakan masker wajah mirip Soekarno yang didatangkan dari Indonesia.
Film untuk menjatuhkan citra Soekarno itu diproduksi untuk CIA oleh mantan agen FBI Robert Maheu, dan Howard Hughes. Film ini dibintangi Maheu seorang aktor yang mirip Soekarno. Namun, nasib akhir dari film, yang berjudul "Happy Days", itu belum dilaporkan.
(mas)