Pesan Menyayat Hati Wanita Calon Korban 'Jihad Seks' ISIS

SINJAR - Panggilan telepon itu muncul dengan suara si penelepon pelan dengan nada gemetar. Telepon itu berasal dari wanita penganut Yazidi di Sinjar, Irak, yang diculik kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Telepon tersebut diterima kerabat warga Yazidi lain yang selamat dalam pelarian.“Jika mereka melihat saya berbicara dengan seseorang mereka akan membunuh saya. Itu pasti, dan mungkin membunuh kita semua,” bunyi suara Nisreen, 17, wanita Yazidi yang diculik ISIS. Pesan itu telah menyebar kepada wartawan.

Melalui telepon itu pula, Nisreen bercerita bahw ada 96 gadis Yazidi lain dari berbagai desa dan kota yang ikut diculik bersamanya. Nisreendalam ketakutan, karena akan diserahkan kepada militan ISIS untuk dinikahi paksa.

Nisreen takut, karena menjadi calon korban oleh apa yang dia sebut sebagai “jihad seksual atau jihad nikah” yang dilakukan kelompok ISIS untuk memutus keturunan penganut Yazidi.

”Saya tahu jumlah (gadis yang diculik) secara pasti, karena saya mendengar pembicaraan mereka (ISIS),” ujarnya dalam laporan yang dilansir Daily Mail, semalam (17/8/2014).

”Kami yakin mereka telah menjual kami. Kami tidak takut untuk mati, tetapi ini untuk martabat kita sebagai perempuan,” tegasnya yang menolak praktik pernikahan paksa dengan dalih “jihad seksual” itu.

Nisreen juga mendengar pesan menyayat hati dari warga Yazidi lain yang putus asa. Seorang suami dari wanita muda Yazidi yang kini sedang hamil sempat berbicara dengan Nisreen. Dia bersama istrinya ditahan di sebuah penjara.

”Biarkan mereka (pasukan Amerika Serikat) datang dengan jet membom kami,” kata Nisreen menirukan ucapan pria yang ditahan itu.

“Kematian akan nasib yang lebih baik daripada dipaksa (menikah) dengan seorang pria yang aneh,” imbuh Nisreen menirukan wanita muda yang hamil tersebut.