ISIS Kuasai Kilang Minyak, Irak Terancam Kritis
A
A
A
BAGHDAD - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah kini telah menguasai kilang minyak utama Irak di Baiji, Baghdad utara. Kilang minyak utama Irak itu direbut ISIS setelah melakukan serangan besar-besaran.
Kilang minyak itu menjadi sumber energi utama di Irak, di mana sepertiga dari bahan bakar di Irak bersumber dari kilang minyak di Baiji. Direbutnya kilang minyak utama itu, membuat Irak terancam kritis. Terlebih, ISIS kini telah menyebar hingga perbatasan Suriah dan Yordania.
Kelompok ISIS dalam pernyataan, mengklaim kilang minyak Baiji yang terletak di Provinsi Salahuddin akan diserahkan kepada suku-suku lokal di Baghdad untuk mereka kelola sendiri. ISIS juga bersumpah akan terus melanjutkan serangannya untuk merebut Baghdad dari tangan pemerintah Perdana Menteri Nuri al-Maliki.
Kantor berita BBC, pada Selasa (24/6/2014) melaporkan, perebutan kilang minyak utama Irak oleh ISIS itu penting untuk memasok energi ke kota Mosul, wilayah yang terlebih mereka kuasai lebih dulu.
Laporan direbutnya kilang minyak Irak oleh ISIS itu muncul nyaris bersamaan dengan komentar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry. Dia bersumpah untuk memberikan dukungan kepada pemerintah Irak setelah melakukan pertemuan penting dengan para politisi Baghdad.
“Dukungan akan semakin ketat, dan berkelanjutan,” ucap Kerry. Menurut Kerry serangan ISIS merupakan ancaman bagi eksistensi Irak dan dalam beberapa hari atau minggu negara itu akan kritis.
Kerry telah bertemu dengan Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki bersama tokoh kunci Syiah dan Sunni. ”Dukungan AS memungkinkan pasukan keamanan Irak untuk menghadapi (ISIS) lebih efektif dan dengan cara yang menghormati kedaulatan Irak,” kata Kerry. (Baca: CIA Tahu Rencana Teror ISIS di Irak tapi Tak Berdaya)
Kilang minyak itu menjadi sumber energi utama di Irak, di mana sepertiga dari bahan bakar di Irak bersumber dari kilang minyak di Baiji. Direbutnya kilang minyak utama itu, membuat Irak terancam kritis. Terlebih, ISIS kini telah menyebar hingga perbatasan Suriah dan Yordania.
Kelompok ISIS dalam pernyataan, mengklaim kilang minyak Baiji yang terletak di Provinsi Salahuddin akan diserahkan kepada suku-suku lokal di Baghdad untuk mereka kelola sendiri. ISIS juga bersumpah akan terus melanjutkan serangannya untuk merebut Baghdad dari tangan pemerintah Perdana Menteri Nuri al-Maliki.
Kantor berita BBC, pada Selasa (24/6/2014) melaporkan, perebutan kilang minyak utama Irak oleh ISIS itu penting untuk memasok energi ke kota Mosul, wilayah yang terlebih mereka kuasai lebih dulu.
Laporan direbutnya kilang minyak Irak oleh ISIS itu muncul nyaris bersamaan dengan komentar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry. Dia bersumpah untuk memberikan dukungan kepada pemerintah Irak setelah melakukan pertemuan penting dengan para politisi Baghdad.
“Dukungan akan semakin ketat, dan berkelanjutan,” ucap Kerry. Menurut Kerry serangan ISIS merupakan ancaman bagi eksistensi Irak dan dalam beberapa hari atau minggu negara itu akan kritis.
Kerry telah bertemu dengan Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki bersama tokoh kunci Syiah dan Sunni. ”Dukungan AS memungkinkan pasukan keamanan Irak untuk menghadapi (ISIS) lebih efektif dan dengan cara yang menghormati kedaulatan Irak,” kata Kerry. (Baca: CIA Tahu Rencana Teror ISIS di Irak tapi Tak Berdaya)
(mas)