Peres Meninggal, Media-media Arab Menjulukinya Penjahat Perang

Kamis, 29 September 2016 - 07:47 WIB
Peres Meninggal, Media-media...
Peres Meninggal, Media-media Arab Menjulukinya Penjahat Perang
A A A
YERUSALEM - Media-media Arab mengeluarkan sikap tidak ramah atas meninggalnya bekas Presiden Israel, Shimon Peres, kemarin. Media-media itu kompak menjuluki Peres sebagai penjahat perang, meski media Barat menganggapnya sebagai sosok pejuang perdamaian Israel-Palestina peraih hadiah Nobel.

Media Mesir, al-Youm as-Sabi, mendedikasikan seluruh artikel untuk Shimon Peres dengan menyebutnya sebagai ”insinyur genosida terhadap rakyat Arab”.

Julukan negatif itu bukan tanpa alasan. Bagi media tersebut, Peres dianggap sebagai kontributor kunci untuk proyek permukiman Yahudi Israel di tanah Palestina, dan pendiri industri keamanan Israel.

”Peres: Tukang jagal dari Qana yang memenangkan (hadiah) Nobel untuk perdamaian,” demikian headline obituari Peres di situs al-Jazeera, media yang berbasis di Qatar. Laporan itu mengacu pada serangan artileri tentara Israel di Desa Qana, Libanon selatan, pada bulan April 1996.

Pada waktu itu, Israel meluncurkan agresi dengan nama “Operation Grapes of Wrath” yang menewaskan lebih dari 100 warga sipil yang mengungsi di kompleks PBB. Peres, Perdana Menteri Israel saat itu, mengatakan bahwa dia tidak tahu ada warga sipil di gedung PBB.

”Peres, mantan anggota geng Haganah (kelompok paramiliter Israel, pendahulu tentara Israel) menjabat Perdana Menteri Israel pada tiga kesempatan. Dia dianggap bertanggung jawab atas sejumlah kejahatan terhadap warga Palestina dan Arab, yang paling terkenal adalah pembantaian Qana pertama di Libanon Selatan pada bulan April 1996,” bunyi paragraf kedua dari obituari Al Jazeera.

As-Safir, surat kabar Libanon berafiliasi dengan Hizbullah, juga menerbitkan headline soal Peres dengan judul “Tukang jagal dari Qana”. Artikel ini fokus mengulas peran Peres atas bedirinya permukiman Israel pertama di Tepi Barat selama masa jabatannya sebagai Menteri Pertahanan tahun 1970-an.

Al-Masry al-Youm, surat kabar populer Mesir, menjuluki Peres sebagai ”arsitek dari agresi tripartit di Mesir” dalam berita orbituari Peres. Media ini menyalahkan Peres atas Krisis Suez.

Media Mesir lainnya, Sada el-Balad, menyatakan kematian Peres secara kebetulan sama harinya dengan kematian mantan Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser yang meninggal 46 tahun silam.

”Dua musuh diakui, yang bertemu di medan perang sekali dalam hidup mereka, yang dipersatukan oleh keberuntungan untuk mati pada tanggal yang sama. Persaingan abadi di dunia ini telah berakhir,” tulis media Mesir itu mengacu pada sosok Peres dan Nasser.

Selanjutnya, Safa, media pro-Hamas memanfaatkan momen meninggalnya Peres untuk mengkritik para pemimpin Arab yang disebut media itu sebagai “pengkhianat”. “Faksi di Gaza: Kematian Peres adalah awal dari akhir Israel”, demikian judul berita utama media itu, yang dikutip Kamis (29/9/2016).
(mas)
Berita Terkait
Serangan Israel Hantam...
Serangan Israel Hantam Masjid di Kota Rafah, Gaza Selatan, 5 Tewas
Serangan Israel Tewaskan...
Serangan Israel Tewaskan 221 Warga Palestina
60 Warga Palestina yang...
60 Warga Palestina yang Ditahan Israel Mengaku Disiksa
Respon PBNU Usai 5 Nahdliyin...
Respon PBNU Usai 5 Nahdliyin Temui Presiden Israel, Singgung Pemecatan
3 Senjata Israel yang...
3 Senjata Israel yang Dipakai Membunuh Rakyat Palestina
Pembunuhan Israel Terhadap...
Pembunuhan Israel Terhadap Warga Palestina Deklarasi Perang
Berita Terkini
Perang Dunia III Akan...
Perang Dunia III Akan Terjadi? 27 Negara Sudah Sudah Memperingatkan 450 Juta Warganya untuk Bersiap
39 menit yang lalu
Siapa Brice Oligui Nguema?...
Siapa Brice Oligui Nguema? Presiden Terpilih Gabon yang Berani Menasionalisasi Aset Asing
1 jam yang lalu
Remaja 17 Tahun AS Ini...
Remaja 17 Tahun AS Ini Habisi Orang Tuanya untuk Dapat Modal untuk Mendanai Pembunuhan Trump
1 jam yang lalu
Rudal Balistik Iskander...
Rudal Balistik Iskander Rusia Hantam Ukraina Tewaskan 34 Orang
2 jam yang lalu
Raih 90 Persen Suara,...
Raih 90 Persen Suara, Pemimpin Kudeta Gabon Menang Pemilu
3 jam yang lalu
Imbas Kebijakan Donald...
Imbas Kebijakan Donald Trump, Orang Eropa Enggan Berlibur ke AS
4 jam yang lalu
Infografis
Arab Saudi Tangguhkan...
Arab Saudi Tangguhkan Visa Warga 14 Negara Termasuk Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved