Israel Antisipasi Hujan 230.000 Misil pada Perang Masa Depan

Jum'at, 16 September 2016 - 16:57 WIB
Israel Antisipasi Hujan...
Israel Antisipasi Hujan 230.000 Misil pada Perang Masa Depan
A A A
TEL AVIV - Israel telah mengantisipasi “hujan” 230.000 misil pada perang yang berpotensi pecah di masa depan. Sebagai antisipasi awal, Angkatan Pertahanan Israel (IDF) telah mempersiapkan diri untuk menangkis sekitar 230.000 misil dalam sebuah latihan perang nasional.

Pihak The Home Front Command IDF juga akan menguji beberapa skenario lain dalam persiapan untuk kemungkinan pecahnya perang di masa depan. Latihan perang tentara Israel akan digelar pekan depan.

Menurut The Home Front Command, skenario yang akan dihadapi IDF mencakup perang skala penuh dengan serangan simultan di beberapa bidang, yaitu Dataran Tinggi Golan Suriah, Gaza dan Libanon.

Tujuan utama dari latihan perang adalah untuk memastikan pelayanan dasar di bawah tekanan tembakan musuh dan mengasah kerjasama antara berbagai lembaga militer dan sipil. Namun, persiapan tidak mencerminkan penilaian bahwa perang sudah dekat.

Israel selama ini terlibat konflik di tiga penjuru. Yakni, dengan Hamas di Gaza, Palestina, kemudian dengan kelompok Hizbullah di Libanon dan dengan pasukan Suriah di wilayah Golan.

IDF menyatakan kemungkinan sebanyak 230.000 roket atau pun rudal akan “menghujani” Israel, di mana lebih dari setengahnya yang paling mungkin berasal dari gudang senjata milik Hizbullah Libanon.

Masih menurut IDF, 95 persen dari proyektil yang berpotensi menyerang Israel berasal dari rudal jarak pendek (40-45 km) Grad dari berbagai modifikasi dan mortir. Amunisi tersebut bisa dilengkapi dengan sekitar 10 kg bahan peledak. Sedangkan lima persen sisa proyektil kemungkinan berasal dari rudal jarak jauh.

Skenario yang akan dihadapi IDF termasuk menangani situasi di mana 400 warga Israel menjadi korban serangan musuh. Namun, IDF tidak merinci apakah ratusan korban dalam skenario itu dari kalangan sipil atau militer.

Sedangkan skenario terburuk yang akan dihadapi IDF, seperti dikutip Russia Today, Jumat (16/9/2016), adalah proses evakuasi massal penduduk dari wilayah Israel utara. Dalam kasus, sekitar 750 ribu warga akan direlokasi ke komunitas lain.

Militer Israel baru-baru ini telah merevisi sistem peringatan roket. Jumlah daerah yang dapat menerima peringatan dini serangan roket telah meningkat dari 265 menjadi 3 ribu titik. Durasi waktu respons selama 1 menit lebih 30 detik.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1191 seconds (0.1#10.140)