Anak Ditelanjangi dan Disiksa, Penjara Australia Mirip Sel Abu Ghraib

Rabu, 27 Juli 2016 - 00:01 WIB
Anak Ditelanjangi dan Disiksa, Penjara Australia Mirip Sel Abu Ghraib
Anak Ditelanjangi dan Disiksa, Penjara Australia Mirip Sel Abu Ghraib
A A A
DARWIN - Pusat penahanan Don Dale di Darwin, Australia, disamakan dengan penjara Abu Ghraib dan Guantanamo, penjara khusus Amerika Serikat (AS) untuk tersangka kasus terorisme. Sebab, di pusat penahanan Don Dale, tahanan anak disiksa dan ditelanjangi layaknya tersangka teroris.

Rekaman CCTV perihal penyiksaan terhadap tahanan anak itu telah disiarkan Australian Broadcasting Corporation (ABC) yang memicu kemarahan Perdana Menteri (PM) Malcolm Turnbull. PM Australia ini langsung memerintahkan penyelidikan di pusat penahanan Don Dale.

Rekaman CCTV menunjukkan seorang tahanan anak bernama Dyan Voller diikat di kursi. Salah satu petugas lantas meraih leher anak itu dan si anak dilempar ke tanah. Voller kemudian ditelanjangi. Beberapa detik kemudian terdengar suara “hancur leburkan dia” yang diduga suara dari seorang petugas penjara.

Voller yang disiksa itu baru berusia 13 tahun. Menurut laporan ABC, anak itu menerima kekerasan di dalam penjara selama lebih dari empat tahun.

”Seperti semua warga Australia, saya sudah sangat terkejut, terkejut dan ngeri oleh gambar penganiayaan anak,” kata Turnbull, seperti dikutip Reuters, Selasa (26/7/2016).

Anak Ditelanjangi dan Disiksa, Penjara Australia Mirip Sel Abu Ghraib


Sementara itu, Jeanie Marie Walker, seorang aktivis hak asasi manusia dari Adelaide, mengatakan kepada Russia Today bahwa rekaman itu seperti keluar dari cerita horor.

”Tidak ada anak yang harus dibatasi untuk waktu yang lama. Anak-anak ini telah (mengalami) teargassed, dilemparkan ke tanah, diborgol, dan bergegas oleh sejumlah orang dewasa mengenakan masker gas,” katanya.

”Ini seperti sesuatu yang keluar dari cerita horor dan itu pasti tidak membentuk dasar untuk model terapi rehabilitasi,” ujarnya.

Gambar lain dalam rekaman menunjukkan Voller dengan tudung di atas kepala dan lehernya, dan tangannya diikat ke kursi.

”Menonton program ini mengerikan. Untuk melihat tangisan, anak tertekan di lehernya, diseret ke tanah, ditelanjangi oleh tiga laki-laki dewasa dan meninggalkannya telanjang di sel memuakkan,” imbuh Julian Cleary, seorang aktivis Amnesty International di Australia.

”Rekaman (menunjukkan) penjaga menertawakan anak terkena gas air mata dan dalam kondisi menderita,” lanjut Clerary.

Video penyiksaan itu rekaman tahun 2010 dan 2014 di pusat penahanan di Northern Territory. Pengacara Peter O'Brien, yang mewakili Voller, menyerukan agar anak yang kini menjalani hukuman di sebuah penjara dewasa di Alice Springs, dibebaskan.

O'Brian juga merilis surat permintaan maaf dari kliennya, yang telah ditahan sejak dia berusia 11 tahun atas berbagai kejahatan termasuk pencurian mobil, perampokan, dan penyerangan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3434 seconds (0.1#10.140)