Kamboja Luncurkan Penyelidikan Terkait Kabar Upaya Kudeta
A
A
A
PHNOM PENH - Militer Kamboja dilaporkan telah meluncurkan penyelidikan terkait adanya kabar upaya kudeta terhadap Perdana Menteri Hun Sen. Kabar adanya upaya itu muncul di tengah belum stabilnya situasi politik di negara tersebut.
"Penyelidikan militer berpusat pada seorang pria yang mengumumkan rencana untuk menggulingkan Hun Sen di Facebook dan YouTube dan meminta orang lain untuk bergabung dengannya," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Chhum Sucheat.
"Pihak berwenang sedang menyelidiki dan mencari dia. Pria itu diidentifikasi sebagai Vichea Som," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (20/7).
Vichea Som dalam video yang diunggah ke Youtube menuduh pemerintah Hun Sen berada di balik perampasan tanah besar di salah satu negara termiskin di Asia Tenggara. Dia juga menuduh pemerintah melakukan pembunuhan profil tinggi dan pelanggaran hak asasi manusia.
"Dalam waktu dekat, silakan bagi semua kekuatan yang ada untuk bersatu dan melawan rezim diktaktor," ucap Vichea Som dalam video itu.
Berita upaya kudeta itu juga datang sehari setelah seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) yang bertanggung jawab atas hak asasi manusia mendesak rival politik Kamboja untuk kembali ke perundingan, di tengah memburuknya situasi di negara tersebut.
"Penyelidikan militer berpusat pada seorang pria yang mengumumkan rencana untuk menggulingkan Hun Sen di Facebook dan YouTube dan meminta orang lain untuk bergabung dengannya," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Chhum Sucheat.
"Pihak berwenang sedang menyelidiki dan mencari dia. Pria itu diidentifikasi sebagai Vichea Som," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (20/7).
Vichea Som dalam video yang diunggah ke Youtube menuduh pemerintah Hun Sen berada di balik perampasan tanah besar di salah satu negara termiskin di Asia Tenggara. Dia juga menuduh pemerintah melakukan pembunuhan profil tinggi dan pelanggaran hak asasi manusia.
"Dalam waktu dekat, silakan bagi semua kekuatan yang ada untuk bersatu dan melawan rezim diktaktor," ucap Vichea Som dalam video itu.
Berita upaya kudeta itu juga datang sehari setelah seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) yang bertanggung jawab atas hak asasi manusia mendesak rival politik Kamboja untuk kembali ke perundingan, di tengah memburuknya situasi di negara tersebut.
(esn)