Iran Sukses Luncurkan Rudal Balistik Jarak Pendek
Iran Sukses Luncurkan Rudal Balistik Jarak Pendek
A
A
A
TEHERAN - Kator berita Iran, IRNA menyatakan, militer negara itu telah berhasil melakukan peluncuran dua rudal balistik jarak pendek. Peluncuran itu dilakukan selama latihan pasukan darat.
Dalam laporannya, IRNA menyatakan, dua rudal balistik itu adalah rudal Nazeat dan Fajr-5 yang telah ditingkatkan versinya. Kedua rudal tersebut digunakan selama tahap pertama dari latihan dua hari di gurun Kashan Maranjab dan wilayah Nasrabad Isfahan.
"Latihan militer Beit ol Moqaddas ke-28 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan, teknik pelatihan dalam perang asimetris dan uji tembak dari senjata Angkatan Darat (AD) Iran yang telah ditingkatkan," kata Komandan AD Iran, Brigjen Jenderal Ahmad Reza Pourdastan, seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (22/5/2016).
Keinginan Iran untuk meningkatkan program pertahanan nasional telah memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional. Teheran sendiri telah menjamin bahwa hal itu tidak akan mengancam keamanan nasional negara lain.
Pada tanggal 14 Juli, Iran dan kelompok negara P5 + 1 yang terdiri dari Rusia, Amerika Serikat, China, Prancis dan Inggris plus Jerman, menandatangani Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA). Perjanjian ini menjamin sifat damai program nuklir Iran dalam pertukaran untuk bantuan sanksi.
Setelah adopsi dari JCPOA, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 2231, yang melarang Iran terlibat dalam kegiatan yang terkait dengan rudal balistik yang mampu menyediakan senjata nuklir.
Dalam laporannya, IRNA menyatakan, dua rudal balistik itu adalah rudal Nazeat dan Fajr-5 yang telah ditingkatkan versinya. Kedua rudal tersebut digunakan selama tahap pertama dari latihan dua hari di gurun Kashan Maranjab dan wilayah Nasrabad Isfahan.
"Latihan militer Beit ol Moqaddas ke-28 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan, teknik pelatihan dalam perang asimetris dan uji tembak dari senjata Angkatan Darat (AD) Iran yang telah ditingkatkan," kata Komandan AD Iran, Brigjen Jenderal Ahmad Reza Pourdastan, seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (22/5/2016).
Keinginan Iran untuk meningkatkan program pertahanan nasional telah memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional. Teheran sendiri telah menjamin bahwa hal itu tidak akan mengancam keamanan nasional negara lain.
Pada tanggal 14 Juli, Iran dan kelompok negara P5 + 1 yang terdiri dari Rusia, Amerika Serikat, China, Prancis dan Inggris plus Jerman, menandatangani Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA). Perjanjian ini menjamin sifat damai program nuklir Iran dalam pertukaran untuk bantuan sanksi.
Setelah adopsi dari JCPOA, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 2231, yang melarang Iran terlibat dalam kegiatan yang terkait dengan rudal balistik yang mampu menyediakan senjata nuklir.
(ian)
Explore More