Gubernur Sulu: Pembebasan 4 WNI dari Abu Sayyaf tanpa Tebusan

Kamis, 12 Mei 2016 - 12:20 WIB
Gubernur Sulu: Pembebasan 4 WNI dari Abu Sayyaf tanpa Tebusan
Gubernur Sulu: Pembebasan 4 WNI dari Abu Sayyaf tanpa Tebusan
A A A
JOLO - Gubernur Sulu, Filipina, Abdusakur “Totoh” Tan, mengatakan, pembebasan empat warga negara Indonesia (WNI) dari Abu Sayyaf dengan bantuan Kepala MNLF; Nur Misuari, dilakukan tanpa membayar uang tebusan.

Tan menerima empat WNI itu di rumahnya setelah dibebaskan kelompok Abu Sayyaf hari Rabu. Empat WNI itu adalah Mochammad Ariyanto Mijnan, Lorens Peter, Dede Irfan Hilmi, dan Samsir.

Menurut Tan, Kepala Moro National Liberation Front (MNLF), Nur Misuari, untuk kedua kalinya berjasa dalam pembebasan WNI dari penyanderaan Abu Sayyaf. Dalam pembebasan empat WNI, Misuari bekerjasama dengan mantan jenderal Angkatan Darat Indonesia; Kivlan Zein.

Empat WNI itu dibebaskan Abu Sayyaf di Kota Indanan. Mereka diculik Abu Sayyaf pada bulan lalu di laut lepas di Provinsi Tawi-Tawi, dekat perbatasan Sabah, sebelum akhirnya dibawa ke Provinsi Sulu.
”Itu persuasi MNLF dan upaya bersama dari militer, polisi, dan pemerintah daerah serta provinsi,” kata Tan yang menjadi Ketua Komite Manajemen Krisis Lokal, kepada The Manila Times.

”Tidak ada uang tebusan yang dibayarkan untuk kebebasan orang Indonesia,” katanya lagi.

Tidak ada satu pun WNI yang berbicara kepada media. Sementara itu, Kivlan Zein memuji Misuari, Gubernur Tan dan Pemerintah Filipina atas peran mereka dalam mengamankan pembebasan empat WNI.

”Kami berterima kasih saudara Nur, MNLF, Gubernur Tan dan Pemerintah Filipina serta semua orang yang membantu dalam mengamankan pembebasan para sandera,” katanya.

Tan mengatakan empat WNI dibawa ke rumah sakit militer di Kota Jolo untuk menjalani pemeriksaan medis rutin sebelum diserahkan kepada para pejabat Pemerintah Indonesia di Jakarta.

Bulan lalu, Misuari juga berjasa membebaskan 10 WNI yang disandera oleh Abu Sayyaf.

Sampai saat ini, Abu Sayyaf—yang telah bersumpah setia kepada ISIS—masih menyandera empat warga Malaysia, seorang pria Kanada, manajer resort asal Norwegia, seorang fotografer Belanda, dan pemburu harta karun asal Jepang di Filipina selatan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4611 seconds (0.1#10.140)