Gaji Militan ISIS dan Bonus Budak Seks Kini Rp660 Ribu/Bulan

Selasa, 26 April 2016 - 11:07 WIB
Gaji Militan ISIS dan Bonus Budak Seks Kini Rp660 Ribu/Bulan
Gaji Militan ISIS dan Bonus Budak Seks Kini Rp660 Ribu/Bulan
A A A
WASHINGTON - Dokumen slip gaji militan ISIS diperoleh Combating Terrorism Centre (CTC) kelompok think tank yang berbasis di Amerika Serikat. Dokumen itu mengungkap bahwa militan ISIS saat ini hanya digaji USD50 atau sekitar Rp660 ribu per bulan.

Namun, militan ISIS mendapatkan bonus USD50 untuk diberikan kepada wanita yang dijdikan budak seks.

Jumlah gaji yang terus menyusut itu merupakan imbas dari kondisi keuangan kelompok Islamic State atau ISIS di Irak dan Suriah yang sedang kekurangan uang. Hal itu terjadi setelah ladang minyak jarahan dan gedung-gedung penyimpanan uang ISIS dibombardir koalisi Amerika Serikat dan Rusia.

Pada bulan Januari tahun ini ISIS atau dikenal sebagai Daesh telah memotong gaji para militannya hingga separuh karena “keadaan luar biasa” di mana ISIS telah kehilangan sekitar 22 persen dari total wilayah yang mereka duduki sejak 2014.

Kerugian ini telah berimbas dengan menyusutnya jumlah orang yang dipimpin ISIS dari sekitar 9 juta menjadi sekitar 6 juta jiwa.
Gaji Militan ISIS dan Bonus Budak Seks Kini Rp660 Ribu/Bulan


Dokumen slip gaji yang diperoleh CTC merupakan dokumen milik militan ISIS bernama Al-Jiburi. Menurut dokumen itu, gaji bulanannya kini USD50. Selain bonus USD50 untuk diberikan kepada budak seks, setiap militan ISIS juga mendapatkan bonus untuk diberikan kepada dua istri masing-masing USD50.

Masih menurut dokumen itu, militan ISIS juga menerima bonus yang diberikan untuk enam anaknya, masing-masing USD35.

Dokumen itu dipaparkan Aymenn Jawad Al-Tamimi, dari CTC. Bukti dokumenter menegaskan pendekatan koalisi (AS) saat ini telah membawa kerugian yang signifikan bagi ISIS dan meletakkannya di bawah tekanan di berbagai bidang,” katanya, seperti dikutip IB Times, Selasa (26/4/2016).


Slip pembayaran dan dokumen lainnya juga ditemukan di kota-kota Suriah dan Irak yang telah direbut kembali oleh militer kedua negara itu.

Meskipun tanda-tanda kekuasaan ISIS mulai runtuh, Al-Tamimi memperingatkan bahwa ISIS mungkin masih bertahan untuk sementara.”Beberapa pembelot yang mengklaim bahwa akhirnya ISIS sudah dekat (di ambang keruntuhan), tapi saya tidak melihat, bahwa itu tidak terjadi,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5869 seconds (0.1#10.140)