Diincar ICC, Pemimpin Afrika Ini Berani Sambangi Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Presiden Sudan; Omar Hassan al-Bashir, tiba di Indonesia pada hari Minggu untuk menghadiri KTT Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Bashir merupakan Pemimpin Afrika yang menolak surat penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
ICC yang berbasis Den Haag mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Bashir pada tahun 2009 dan 2010. Dia diincar ICC atas tuduhan mendalangi genosida dan kekejaman lainnya dalam kampanye untuk menghancurkan pemberontakan di wilayah Darfur barat.
Menurut laporan Reuters, Senin (7/3/2016), anggota ICC wajib bertindak atas surat perintah penangkapan Bashir. Tapi, Indonesia bukan anggota ICC.
Pada April tahun lalu, Bashir membatalkan perjalanan ke Indonesia pada menit-menit akhir untuk pertemuan puncak KTT Asia-Afrika. Pembatalan kunjungan itu karena khawatir kehadirannya memicu protes di kalangan kelompok-kelompok HAM yang menghendaki penangkapannya.
Bashir telah memerintah Sudan sejak 1989. Tapi, dia pikir-pikir untuk berani melakukan perjalanan di luar Timur Tengah atau Afrika sejak 2011.
Dia pernah mengunjungi China pada bulan September 2015 untuk menghadiri peringatan akhir Perang Dunia II. China juga bukan anggota ICC.
Pada bulan Juni tahun lalu, Bashir terpaksa melarikan diri ke Afrika Selatan setelah pengadilan memutuskan bahwa dilarang meninggalkan negaranya sampai sidang ICC memutuskan soal penangkapannya.
ICC yang berbasis Den Haag mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Bashir pada tahun 2009 dan 2010. Dia diincar ICC atas tuduhan mendalangi genosida dan kekejaman lainnya dalam kampanye untuk menghancurkan pemberontakan di wilayah Darfur barat.
Menurut laporan Reuters, Senin (7/3/2016), anggota ICC wajib bertindak atas surat perintah penangkapan Bashir. Tapi, Indonesia bukan anggota ICC.
Pada April tahun lalu, Bashir membatalkan perjalanan ke Indonesia pada menit-menit akhir untuk pertemuan puncak KTT Asia-Afrika. Pembatalan kunjungan itu karena khawatir kehadirannya memicu protes di kalangan kelompok-kelompok HAM yang menghendaki penangkapannya.
Bashir telah memerintah Sudan sejak 1989. Tapi, dia pikir-pikir untuk berani melakukan perjalanan di luar Timur Tengah atau Afrika sejak 2011.
Dia pernah mengunjungi China pada bulan September 2015 untuk menghadiri peringatan akhir Perang Dunia II. China juga bukan anggota ICC.
Pada bulan Juni tahun lalu, Bashir terpaksa melarikan diri ke Afrika Selatan setelah pengadilan memutuskan bahwa dilarang meninggalkan negaranya sampai sidang ICC memutuskan soal penangkapannya.
(mas)