Dewan Keamanan PBB Kutuk Kunjungan Ben-Gvir ke Masjid Al-Aqsa

Jum'at, 06 Januari 2023 - 20:10 WIB
loading...
Dewan Keamanan PBB Kutuk Kunjungan Ben-Gvir ke Masjid Al-Aqsa
Dewan Keamanan PBB kutuk kunjungan Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir ke Masjid al-Aqsa. Foto/Middle East Eye
A A A
NEW YORK - Anggota Dewan Keamanan PBB menyuarakan keprihatinannya dan menekankan perlunya mempertahankan status quo di kompleks masjid al-Aqsa di Yerusalem. Pernyataan itu dikeluarkan beberapa hari setelah menteri keamanan sayap kanan baru Israel Itamar Ben-Gvir mengunjungi situs tersebut.

Status quo yang telah berlangsung puluhan tahun hanya mengizinkan umat Islam untuk beribadah di kompleks yang dikelola oleh Yordania itu. Seorang pejabat Israel mengatakan Ben-Gvir mematuhi pengaturan yang mengizinkan non-Muslim untuk mengunjungi situs tersebut, yang juga dihormati oleh orang Yahudi, tetapi tidak untuk berdoa.

Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour mendorong Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan, sebuah langkah yang tidak mungkin mengingat Amerika Serikat (AS) secara tradisional melindungi Israel. AS, Rusia, China, Prancis, dan Inggris semuanya adalah kekuatan veto dewan.

"Garis merah apa yang Israel perlu lewati agar Dewan Keamanan akhirnya mengatakan, cukup sudah," kata Mansour kepada 15 anggota dewan, menuduh Israel menunjukkan "penghinaan mutlak," seperti dikutip dari New Arab, Jumat (6/1/2023).



Pejabat senior urusan politik PBB, Khaled Khiari, mengatakan kepada dewan bahwa itu adalah kunjungan pertama ke situs tersebut oleh seorang menteri kabinet Israel sejak 2017.

"Meskipun kunjungan itu tidak disertai atau diikuti dengan kekerasan, itu terlihat sangat menghasut mengingat advokasi Ben-Gvir di masa lalu untuk perubahan status quo," ujarnya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah meminta semua pihak untuk menahan diri dari langkah-langkah yang dapat meningkatkan ketegangan di dalam dan sekitar tempat suci.

Jelang pertemuan Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan kepada wartawan mengatakan: "Orang-orang Yahudi diizinkan untuk mengunjungi situs tersuci dalam Yudaisme. Itu adalah hak setiap orang Yahudi, setiap orang Yahudi. Israel tidak merusak status quo dan tidak memiliki rencana untuk melakukannya."

Erdan mengatakan bahwa sama sekali tidak ada alasan untuk mengadakan pertemuan itu, menyebutnya tidak masuk akal.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1389 seconds (0.1#10.140)