Ukraina Ancam Invasi Balik Lebih Dalam ke Rusia

Kamis, 05 Januari 2023 - 06:53 WIB
loading...
Ukraina Ancam Invasi...
Ukraina mengancam akan menginvasi balik lebih dalam ke wilayah Rusia. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Ukraina mengancam akan menginvasi balik lebih dalam ke wilayah Rusia . Ancaman ini dilontarkan kepala mata-matanya, Kirill Budanov.

Kendati demikian, dia tidak menyangkal atau pun mengaku bertanggung jawab atas serangan baru-baru ini terhadap fasilitas militer Rusia.

Berbicara kepada ABC News, Budanov—yang mengepalai Direktorat Intelijen Utama Ukraina—ditanya apakah Ukraina yang baru-baru ini melakukan serangan terhadap pangkalan udara Rusia.

“Saya tidak bisa memberikan jawaban sekarang untuk pertanyaan ini. Hanya setelah berakhirnya perang ini,” jawabnya, menambahkan bagaimanapun bahwa dia senang melihat serangan terhadap pangkalan Rusia.



Dalam beberapa pekan terakhir, Moskow berkali-kali menuduh Kiev melakukan serangan terhadap fasilitas militernya di dalam wilayah Rusia.

Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pesawat tak berawak Ukraina berusaha menargetkan lapangan terbang Engels di Wilayah Saratov, yang menampung pesaat pengebom strategis.

Sistem pertahanan udara Moskow menembak jatuh pesawat tak berawak itu, tetapi puing-puingnya menewaskan tiga tentaranya.

Kepala mata-mata Ukraina memprediksi bahwa Rusia akan menghadapi serangan tambahan. "Serangan ini akan menjadi lebih dalam dan lebih dalam," klaim Budanov, menyinggung bahwa itu juga berlaku untuk Crimea.

Dia berargumen bahwa Semenanjung Crimea adalah bagian dari Ukraina. “Kami dapat menggunakan senjata apa pun di wilayah kami,” katanya.

Sekadar diketahui, Crimea memilih untuk bergabung dengan Rusia melalui referendum pada 2014 menyusul kudeta di Kiev. Namun, Ukraina dan sekutu Barat-nya tidak mengakui referendum tersebut dan menganggap Moskow melakukan aneksasi atau pencaplokan wilayah.



Budanov juga berterima kasih kepada Amerika Serikat (AS) karena telah memberikan dukungan kepada Ukraina, meminta Washington untuk tetap berada di jalurnya dan berjanji bahwa hasilnya tidak akan memakan waktu lama.

“Setiap pembayar pajak di AS akan dapat melihat ke mana setiap sen pergi,” kata Budanov, yang dilansir Kamis (5/1/2023).

Setelah tengah malam pada tanggal 1 Januari, Ukraina menggunakan beberapa peluncur roket HIMARS buatan AS untuk menghantam area perumahan sementara yang digunakan oleh pasukan Moskow di kota Makeyevka di Republik Rakyat Donetsk.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, serangan itu menewaskan 89 orang. Kementerian itu juga mengeklaim bahwa peluncur HIMARS kemudian dihancurkan dalam serangan balasan.

Pasukan Kiev juga dalam banyak kesempatan menggunakan sistem HIMARS dan senjata lain yang dipasok Barat untuk menargetkan penduduk sipil di daerah Donbass.

Antara Juni dan awal Desember, Ukraina melakukan 185 serangan HIMARS di Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk. Data ini bersumber dari otoritas setempat.

Ukraina telah berulang kali meminta AS untuk mendukungnya dengan senjata jarak jauh. Namun, Washington sejauh ini enggan memenuhi permintaan ini karena khawatir akan eskalasi.

Pada bulan September, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova memperingatkan AS bahwa jika Washington menyediakan persenjataan seperti itu kepada Kiev, itu akan melewati "garis merah" dan menjadikan Amerika pihak langsung dalam konflik.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kekurangan Tentara,...
Kekurangan Tentara, Ukraina Ingin Perempuan Ikut Wajib Militer
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
NATO Latihan Tempur...
NATO Latihan Tempur Besar-besaran Kerahkan 91 Pesawat, Belajar dari Perang Rusia-Ukraina
Rusia Mencap Menlu Pertamanya...
Rusia Mencap Menlu Pertamanya Agen Asing karena Mengkritik Keras Putin dan Perang Ukraina
NATO Dituduh Akan Luncurkan...
NATO Dituduh Akan Luncurkan Perang Dunia III Melawan Rusia dari Rumania
AS Baru Saja Kalah Perang...
AS Baru Saja Kalah Perang dengan Rusia, Berikut 3 Alasannya
Dari 30 Negara, Hanya...
Dari 30 Negara, Hanya 6 Sekutu NATO yang Bersedia Kerahkan Tentara ke Ukraina
Serangan Rudal Balistik...
Serangan Rudal Balistik Rusia Tewaskan Setidaknya 21 Orang di Ukraina
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Hasil Liverpool vs West...
Hasil Liverpool vs West Ham United, Skor 2-1: Mohamed Salah Ukir Sejarah Baru
Uzbekistan U-17 Tunggu...
Uzbekistan U-17 Tunggu Pemenang Indonesia U-17 vs Korea Utara U-17 di Semifinal
Gokil, Harga Emas Diramal...
Gokil, Harga Emas Diramal Tembus Rp2,1 Juta per Gram
Berita Terkini
Kekurangan Tentara,...
Kekurangan Tentara, Ukraina Ingin Perempuan Ikut Wajib Militer
20 menit yang lalu
250 Mantan Agen Intelijen...
250 Mantan Agen Intelijen Mossad Minta Perang Gaza Diakhiri
55 menit yang lalu
China Paksa Warga yang...
China Paksa Warga yang Memiliki Berat Badan di Bawah 50 Kg untuk Tetap Di rumah, Ada Apa Gerangan?
9 jam yang lalu
Negara Eropa Timur Ini...
Negara Eropa Timur Ini Undang 150.000 Pekerja Migran Asal Pakistan
10 jam yang lalu
Senjata Makan Tuan!...
Senjata Makan Tuan! Tentara Israel Injak Ranjau Darat yang Dipasang Kawannya Sendiri
11 jam yang lalu
Meski Mesra dengan Putin,...
Meski Mesra dengan Putin, 3 Alasan Donald Trump Perpanjang Sanksi untuk Rusia selama 12 Bulan
12 jam yang lalu
Infografis
Tentara China Ikut Perang...
Tentara China Ikut Perang Bantu Rusia Melawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved