Ketegangan Meningkat, Turki dan Rusia Bahas Wilayah Udara Suriah

Senin, 26 Desember 2022 - 16:03 WIB
loading...
Ketegangan Meningkat,...
Tentara berjalan di samping kendaraan militer Turki selama patroli gabungan AS-Turki, dekat Tel Abyad, Suriah, 8 September 2019. Foto/REUTERS/Rodi Said
A A A
ANKARA - Turki mengadakan pembicaraan dengan Rusia tentang penggunaan wilayah udara Suriah dalam kemungkinan operasi militer lintas batas melawan milisi Kurdi YPG.

Menteri Pertahanan (Menhan) Turki Hulusi Akar mengatakan hal itu pada Sabtu (24/12/2022), seperti dikutip media.

“Kami sedang dalam pembicaraan dengan Rusia tentang semua masalah termasuk pembukaan wilayah udara,” ujar Akar kepada wartawan.

Dia mengakui, bagaimanapun, pihak berwenang Turki belum menerima “jawaban yang jelas dan pasti” tentang masalah tersebut, menurut laporan harian Hurriyet.



Dia mengomentari apakah Ankara masih mempertimbangkan serangan di wilayah yang dikuasai YPG di Suriah utara, dan apakah Moskow akan membuka wilayah udara untuk operasi melawan kelompok Kurdi, yang dianggap Turki sebagai organisasi teroris.

“Kami telah melakukan dan sedang melakukan semua yang kami butuhkan untuk melindungi perbatasan kami dan memastikan keamanan rakyat dan bangsa kami. Tidak seorang pun harus berharap Turki menahan ini,” papar Akar.

Pada November, Ankara meluncurkan kampanye udara lintas batas, Operasi Claw Sword, setelah serangan bom mematikan di Istanbul tengah, yang dituding dilakukan “teroris PKK/YPG.”

PKK adalah kekuatan militan Kurdi yang berbasis di Turki yang telah melakukan perang gerilya selama puluhan tahun melawan pemerintah.

YPG adalah milisi Kurdi yang berbasis di Suriah. Kedua kelompok membantah terlibat dalam serangan yang menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 80 orang lainnya.

Sebagai bagian dari operasi tersebut, pesawat tempur Turki melakukan serangkaian serangan yang menghancurkan beberapa sasaran di Suriah dan Irak, yang dilaporkan terkait dengan PKK dan YPG. Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan kampanye udara itu “baru permulaan” dan negaranya akan segera melancarkan serangan darat ke wilayah yang dikuasai Kurdi di Suriah.

Utusan khusus presiden Rusia untuk Suriah, Alexander Lavrentyev, mendesak Ankara "menahan diri untuk mencegah peningkatan ketegangan" di negara itu.

Lavrentyev menekankan pentingnya menemukan solusi damai untuk “masalah Kurdi”. Dia menambahkan Rusia, yang telah membantu Suriah memerangi terorisme sejak 2015, siap bekerja sama dengan semua pihak yang berkepentingan.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Putin: Tentara Bayaran...
Putin: Tentara Bayaran Asing yang Bela Ukraina Dianggap Teroris!
4 Negara Anggota NATO...
4 Negara Anggota NATO yang Berdekatan dengan Rusia, Nomor 3 Paling Rawan Diinvasi
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
5 Alasan Turki bisa...
5 Alasan Turki bisa Jadi Pemimpin NATO jika AS Keluar
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
29 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Alasan AS Hindari Perlombaan...
Alasan AS Hindari Perlombaan Senjata Nuklir Lawan Rusia dan China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved