AS Akui Penarikan dari Afghanistan Bantu Persenjatai Ukraina

Jum'at, 23 Desember 2022 - 12:45 WIB
loading...
AS Akui Penarikan dari...
Seorang tentara AS dari Resimen Kavaleri ke-3 berjalan dengan penerjemah unit Afghanistan sebelum misi di dekat pangkalan operasi maju Gamberi di Provinsi Laghman, Afghanistan, 11 Desember 2014. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengakui penarikan dari Afghanistan membantu Washington mengalihkan sumber daya ke Ukraina hanya beberapa bulan kemudian.

Blinken mengungkapkan hal itu pada Kamis (22/12/2022). Tampil di Departemen Luar Negeri untuk konferensi pers akhir tahun, Blinken menggambarkan prestasi diplomatik Washington.

Pernyataan tentang keluar dari Afghanistan yang terjadi pada Agustus 2021, muncul karena seorang reporter mempermasalahkan klaim Blinken tentang hubungan yang kuat dengan "sekutu dan mitra" AS, beberapa di antaranya katanya mengkritik cara AS menangani operasi itu.

“Konsultasi dipertahankan, intens, dan kami sangat memperhatikan semua yang kami dengar dari sekutu dan mitra sebelum keputusan yang dibuat Presiden (Joe) Biden dan yang kami buat,” ujar Bliken, dengan alasan klaim sebaliknya adalah “tidak lahir dari fakta.”



Meskipun reporter telah bertanya tentang pelajaran dari penarikan itu dalam “berurusan dengan Rusia dan China,” Blinken melanjutkan dengan menyatakan, “Jika kita masih di Afghanistan, saya pikir itu akan membuat dukungan yang jauh lebih rumit yang kita mampu memberi dan orang lain mampu berikan pada Ukraina” untuk melawan Rusia.

Tentara AS terakhir berangkat dari bandara Kabul pada 31 Agustus 2021. Pemerintah Afghanistan yang didukung AS telah runtuh tanpa banyak perlawanan dua pekan sebelumnya, meninggalkan Taliban yang mengendalikan negara, seperti yang terjadi pada tahun 2001.



Sementara biaya konflik 20 tahun diperkirakan lebih dari USD2 triliun, AS sudah menghabiskan hampir USD73 miliar pada dolar tahun 2021 untuk melatih, memperlengkapi, memelihara, dan memasok Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan (ANDSF), sebagian besar dari anggaran Pentagon.

Sebagian besar persenjataan dan peralatan ANDSF itu kini berakhir di tangan Taliban.

Sebagai perbandingan, Kementerian Pertahanan Rusia memperkirakan awal pekan ini bahwa total bantuan Barat ke Ukraina tahun ini berjumlah lebih dari USD97 miliar.

Pentagon sendiri menghabiskan setidaknya USD20 miliar untuk “bantuan keamanan” langsung ke Ukraina sejak Februari 2022, menurut pengakuannya sendiri.

Departemen pemerintah AS lainnya, anggota NATO dan UE menyumbang sisanya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi Washington secara langsung pada Rabu, menerima janji dari Biden untuk mendanai Kiev selama diperlukan dan paket senjata dan amunisi senilai USD1,85 miliar, termasuk baterai rudal pertahanan udara Patriot.

Zelensky juga berpidato di sidang gabungan khusus Kongres, dengan permohonan untuk menyetujui tambahan bantuan sebesar USD45 miliar untuk tahun 2023. Senat melakukannya keesokan harinya.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Rekomendasi
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
34 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved