F-35 AS Mampu Tembak Su-35 Rusia di Luar Jangkauan Visual, tapi Kabur Jika Duel Dekat

Kamis, 22 Desember 2022 - 08:34 WIB
loading...
F-35 AS Mampu Tembak Su-35 Rusia di Luar Jangkauan Visual, tapi Kabur Jika Duel Dekat
Jet tempur siluman F-35 AS mampu tembak jatuh jet tempur Su-35 Rusia di luar jangkauan visual, namun pilot F-35 direkomendasikan pergi jika berdekatan dengan Su-35. Foto/via Defence View
A A A
HELLENIC - Jet tempur siluman F-35 Lightning II Lockheed Martin Amerika Serikat (AS) memiliki kemampuan untuk menembak jatuh jet tempur Su-35 Rusia di luar jangkauan visual.

Tetapi, pesawat canggih Amerika itu direkomendasikan untuk bergegas pergi jika berdekatan dengan pesawat Moskow tersebut.

Rekomendasi itu memang sesuai tujuan dari perancangan F-35, yakni dibuat bukan untuk pertempuran udara jarak dekat atau dogfight. Perwira NATO, Konstantinos Zikidis, membenarkan hal itu.

Pakar militer dan pilot taktis selama ini mencoba menganalisis situasi di mana kedua pesawat itu bertemu. Siapa yang akan mendapat keuntungan dari yang lain, dengan apa dan bagaimana pertempuran seperti itu akan berakhir?



Menurut analisis media pertahanan Bulgarian Military, Kamis (22/12/2022), fakta bahwa F-35 adalah pesawat serang karena tujuannya bukan untuk melawan pesawat musuh tetapi untuk melakukan serangan udara ke target darat menggunakan rudal udara-ke-permukaan.

Dengan penjelasan itu, ada beberapa kemungkinan yang terjadi jika F-35 bertempur dengan Su-35 Flanker-E.

1. Pertempuran di Luar Jangkauan Visual

Salah satu dari dua pesawat tempur tersebut memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengidentifikasi lawannya. Sekadar diketahui, F-35 dilengkapi dengan sensor yang sangat canggih yang menawarkan kesadaran medan perang yang luar biasa.

Secara sederhana, ini berarti bahwa F-35 akan melihat Su-35 jauh lebih awal dan pada jarak yang lebih jauh daripada kemampuan pesawat tempur Rusia melawan musuh Amerikanya. Dalam situasi seperti ini, F-35 dapat menembakkan rudal udara-ke-udaranya dan dapat menghancurkan Su-35 tanpa pilot Rusia tahu siapa yang menghantamnya dan dari mana.

Mengapa demikian? Semuanya bermuara pada dua radar dari kedua jet tempur.

Menurut analis tersebut, radar F-35 sangat bagus dalam pencarian, sedangkan Flanker-E sangat buruk dalam pencarian karena jangkauannya.

Radar Irbis-E PESA pada Su-35 seharusnya dapat mengidentifikasi target yang berjarak 200 km. Namun dalam proses pencarian, radar mengurangi jangkauannya menjadi sekitar 95 km—lebih dari 50% pengurangan efisiensi radar. Ini karena Irbis-E dirancang untuk mencari target dengan penampang radar [RCS] seluas 3 meter persegi.

Namun, pesawat tempur dalam beberapa tahun terakhir telah dirancang dengan penampang yang lebih kecil, sekitar 1 meter persegi. Dan jika demikian, maka Su-35 dapat mengidentifikasi F-35 hanya pada jarak 45 km, karena F-35 memiliki penampang radar yang unik—0,01 meter persegi. Terlambat bagi pilot Su-35 jika dia selamat dari rudal udara-ke-udara yang sudah lama ditembakkan dari pilot F-35.

F-35 seharusnya mendeteksi Su-35 pada jarak 150 km, dan sudah cukup jelas bagi pilot F-35 untuk meluncurkan misilnya. Tapi Su-35 memiliki kemampuan manuver dan penanggulangan yang sangat baik.

Ada laporan bahwa beberapa Su-35 Rusia bahkan dilengkapi dengan penerima peringatan dini terhadap radar rudal AIM-120 AMRAAM. Su-35 juga memiliki jammer pintar untuk gangguan umpan dan bahkan mungkin umpan yang ditarik, membuat Su-35 dapat menghindari rudal yang diluncurkan musuh.



2. Pertempuran Jarak Dekat

Jika F-35 dirancang untuk bertempur di luar jangkauan visual, maka Su-35 dirancang untuk bertempur dalam jangkauan visual.

Seringkali, meskipun ini adalah praktik Rusia, Su-35 menembakkan dua rudal dalam beberapa detik. Satu dengan radar aktif, diikuti yang kedua dengan penargetan inframerah. Ini pasti bisa memperburuk situasi F-35 ketika kedua pesawat sudah dekat.

Ada satu fakta lagi yang penting, yakni F-35 melewatkan tembakan rudal udara-ke-udara pertama dan memutuskan untuk berbelok. Itu menjadikannya target yang lebih besar bagi pilot Rusia. Mengapa? Di bagian belakang, penampang radar F-35 tidak lagi 0,01 meter persegi, tetapi berkali-kali lebih besar. Ini berarti bahwa Ibris-T Su-35 memiliki kesadaran yang lebih baik tentang fader apa yang ada di depannya dan sekarang dapat menguncinya dengan radar.

F-35 dirancang untuk menyerang target darat, dan jika terjadi pertemuan udara dengan Su-35, pilot pesawat siluman buatan Amerika itu direkomendasikan untuk bergegas melarikan diri guna menghindari pertempuran jarak dekat dan mempertahankan nilai peralatan tempur yang mahal.

Kolonel Konstantinos Zikidis, perwira NATO dari Hellenic Air Force, Yunani, mengatakan bahwa dalam kehidupan nyata jika F-35 sedang dalam misi dan mencegat Su-35, kemungkinan besar akan kembali dan mengalihkan pertarungan ke lain waktu.

“Selama misi penyerangan, Anda tidak akan mengapresiasi [jika] ditemani petempur musuh yang sangat bisa bermanuver. Lagi pula, F-35 dirancang untuk menjadi pesawat serang, seperti nama aslinya [JSF/Joint Strike Fighter], bukan pesawat tempur,” kata Kolonel Zikidis.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1218 seconds (0.1#10.140)