Inggris Akui Telah Kirim Pasukan ke Ukraina

Rabu, 14 Desember 2022 - 05:26 WIB
loading...
Inggris Akui Telah Kirim...
Inggris akui telah mengirim pasukan ke Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
LONDON - Marinir Kerajaan Inggris melakukan operasi berisiko tinggi di Ukraina pada bulan April, tulis Letnan Jenderal Robert Magowan dalam jurnal resmi pasukan tersebut. Sebelum pengakuan Magowan, klaim Rusia bahwa pasukan NATO aktif di Ukraina telah dibantah oleh analis dan media Barat.

Anggota 45 Komando Marinir Kerajaan meninggalkan Ukraina pada bulan Januari setelah mengevakuasi kedutaan Inggris di Kiev ke Polandia.

"Namun, sekitar 300 anggota unit elit dikirim kembali ke negara itu pada bulan April untuk membangun kembali misi Inggris di Kiev, sebelum melakukan operasi rahasia lainnya," tulis Magowan di majalah pasukan, menurut sebuah laporan oleh The Times, yang dinukil Russia Today, Rabu (14/12/2022).



"Operasi ini berlangsung di lingkungan yang sangat sensitif dan dengan tingkat risiko politik dan militer yang tinggi,” kata Magowan, yang sebelumnya menjabat sebagai komandan jenderal Marinir Inggris dan sekarang menjadi wakil kepala Staf Pertahanan di Kementerian Pertahanan.

Sementara Magowan tidak merinci misi apa yang dilakukan pasukan komando, pernyataannya menandai pertama kalinya Inggris mengakui pasukannya melakukan operasi khusus di Ukraina. Kementerian Pertahanan Inggris menolak untuk mengkonfirmasi laporan sebelumnya tentang pasukan khusus negara itu yang melatih pasukan Ukraina di Kiev pada bulan April.

Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan konflik di Ukraina sebagai konflik antara Rusia dan “seluruh mesin militer Barat”, dan mengklaim pada bulan September bahwa ada seluruh unit militer di Ukraina di bawah komando de-facto penasihat Barat.

Pernyataan Putin ditolak oleh media Barat.



"Tidak ada bukti pasukan darat NATO berpartisipasi di Ukraina," kata Edward Arnold dari think tank Royal United Services Institute kepada BBC pada saat itu.

"Juga komandan NATO yang mengarahkan unit Ukraina di medan perang. Ada juga kemungkinan yang sangat kecil hal ini terjadi di masa depan karena NATO berusaha mengurangi risiko eskalasi," imbuhnya.

Pengakuan Magowan membuktikan Arnold salah, tetapi Inggris bukan satu-satunya negara NATO yang mengakui kehadiran pasukannya di Ukraina. Seorang pejabat Pentagon yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada wartawan pada bulan Oktober bahwa sejumlah pasukan AS yang tidak disebutkan namanya sedang memeriksa pengiriman senjata Amerika di suatu tempat di Ukraina.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2210 seconds (0.1#10.140)