Duh Senangnya, Ukraina Terima Unit Pertama Sistem Pertahanan Udara Jerman IRIS-T
loading...
A
A
A
KIEV - Unit pertama sistem pertahanan udara mutakhir IRIS-T Jerman telah tiba di Ukraina. Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina Alexey Reznikov telah mengkonfirmasi hal itu.
Menhan Jerman Christine Lambrecht menggambarkan pengiriman itu sebagai kontribusi penting bagi kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri dari “penembakan rudal.”
Melalui Twitter pada Rabu (12/10/2022), Reznikov menulis, “Era baru pertahanan udara telah dimulai di (Ukraina). IRIS-T dari (Jerman) sudah ada di sini.”
Menteri tersebut mencatat Kiev membutuhkan lebih banyak senjata semacam ini, dengan alasan melindungi langit di atas Ukraina dari “negara teroris” Rusia adalah “keharusan moral.”
Beberapa jam kemudian, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jerman memposting tweetnya sendiri, menekankan Berlin telah menepati janjinya dan mengumumkan, “Sistem pertahanan udara IRIS-T SLM pertama telah tiba di #Ukraina.”
Dalam pesan tindak lanjut, pejabat kementerian mengutip bos mereka Christine Lambrecht yang memuji pengiriman itu sebagai, "Dukungan yang sangat penting bagi Ukraina dalam perjuangannya melawan penembakan rudal, melawan teror."
Outlet media Der Spiegel melaporkan pengiriman sudah dilakukan pada Selasa.
Kanselir Jerman Olaf Scholz membuat janji pada Juni, dengan pengiriman awalnya dijadwalkan untuk November.
Sebanyak empat unit yang terdiri dari kendaraan komando, kendaraan radar, dan truk peluncur dijadwalkan tiba di Ukraina sekitar tahun 2023.
Menurut laporan media, Kiev meminta setidaknya selusin sistem pertahanan udara ultra-modern ini dan menawarkan membelinya langsung dari pabrikan, Diehl Defense.
Der Spiegel mengklaim tiga unit yang dijanjikan Berlin bahkan belum diproduksi.
Sementara itu, militer Jerman sendiri belum menerima satu unit pun dari varian sistem IRIS-T berbasis darat.
Ini menggarisbawahi kekhawatiran yang disuarakan beberapa politisi dan media Jerman bahwa Berlin secara serius menghabiskan persediaan senjatanya sendiri dengan memasok perangkat keras ke Kiev.
Sementara itu, Ukraina sampai saat ini secara konsisten mengecam Jerman atas keengganannya menyediakan persenjataan berat.
Dengan jangkauan efektif yang diyakini hingga 40 km, sistem pertahanan udara agak mahal, menurut mantan Duta Besar Ukraina untuk Jerman Andrey Melnik.
Berbicara kepada majalah Wirtschaftswoche pada Juni, diplomat itu memperkirakan satu unit semacam itu dapat menelan biaya sekitar 140 juta euro atau USD135,4 juta.
Menhan Jerman Christine Lambrecht menggambarkan pengiriman itu sebagai kontribusi penting bagi kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri dari “penembakan rudal.”
Melalui Twitter pada Rabu (12/10/2022), Reznikov menulis, “Era baru pertahanan udara telah dimulai di (Ukraina). IRIS-T dari (Jerman) sudah ada di sini.”
Menteri tersebut mencatat Kiev membutuhkan lebih banyak senjata semacam ini, dengan alasan melindungi langit di atas Ukraina dari “negara teroris” Rusia adalah “keharusan moral.”
Beberapa jam kemudian, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jerman memposting tweetnya sendiri, menekankan Berlin telah menepati janjinya dan mengumumkan, “Sistem pertahanan udara IRIS-T SLM pertama telah tiba di #Ukraina.”
Dalam pesan tindak lanjut, pejabat kementerian mengutip bos mereka Christine Lambrecht yang memuji pengiriman itu sebagai, "Dukungan yang sangat penting bagi Ukraina dalam perjuangannya melawan penembakan rudal, melawan teror."
Outlet media Der Spiegel melaporkan pengiriman sudah dilakukan pada Selasa.
Kanselir Jerman Olaf Scholz membuat janji pada Juni, dengan pengiriman awalnya dijadwalkan untuk November.
Sebanyak empat unit yang terdiri dari kendaraan komando, kendaraan radar, dan truk peluncur dijadwalkan tiba di Ukraina sekitar tahun 2023.
Menurut laporan media, Kiev meminta setidaknya selusin sistem pertahanan udara ultra-modern ini dan menawarkan membelinya langsung dari pabrikan, Diehl Defense.
Der Spiegel mengklaim tiga unit yang dijanjikan Berlin bahkan belum diproduksi.
Sementara itu, militer Jerman sendiri belum menerima satu unit pun dari varian sistem IRIS-T berbasis darat.
Ini menggarisbawahi kekhawatiran yang disuarakan beberapa politisi dan media Jerman bahwa Berlin secara serius menghabiskan persediaan senjatanya sendiri dengan memasok perangkat keras ke Kiev.
Sementara itu, Ukraina sampai saat ini secara konsisten mengecam Jerman atas keengganannya menyediakan persenjataan berat.
Dengan jangkauan efektif yang diyakini hingga 40 km, sistem pertahanan udara agak mahal, menurut mantan Duta Besar Ukraina untuk Jerman Andrey Melnik.
Berbicara kepada majalah Wirtschaftswoche pada Juni, diplomat itu memperkirakan satu unit semacam itu dapat menelan biaya sekitar 140 juta euro atau USD135,4 juta.
(sya)