Ukraina Minta Perhatian Dunia usai Kiev Dibombardir Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Pemerintah Ukraina berharap perhatian dunia agar lebih serius dalam memberikan dukungan moral dan logistik nyata setelah Rusia kembali menghujani ibukota Kiev dengan serangan rudal.
Tercatat lebih dari 100 rudal dan drone kamikaze dikirimkan Moskow pada Senin 10 Oktober 2022, pagi hari waktu setempat menghujani masyarakat sipil di Ibukota Kyiv. Belasan infrastruktur rusak dan mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.
Duta Besar Republik Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamiain menuturkan sedikitnya 83 rudal Rusia ditembakkan ke wilayah Ukraina. Menurut dia, 43 rudal di antaranya berhasil ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara.
“Serangan udara di tiga distrik di wilayah Kiev ditujukan kepada infrastruktur sipil yang sifatnya kritis. Akibatnya korban sipil berjatuhan. Sebagian korban berada di bawah reruntuhan yang membutuhkan pertolongan sesegera mungkin,” tutu dia pada Senin (10/10).
Setelah terpukul di sejumlah besar front Timur dan Selatan, Presiden Rusia Vladimir Putin sengaja mengubah taktik perang dan menggunakan teror sebagai senjata.
Puncak serangan rudal di Kiev terjadi ketika transportasi dan metro penuh sesak, orang-orang pergi bekerja.
Menurut Ukraina, serangan Rusia dilakukan dengan sengaja untuk menabur kepanikan dan kekacauan.
Selain itu, menurut Ukraina, tujuan kedua Putin adalah penghancuran infrastruktur sipil. Listrik, Internet, dan sebagian pasokan air terputus di kota yang mendapatkan serangan.
Tercatat lebih dari 100 rudal dan drone kamikaze dikirimkan Moskow pada Senin 10 Oktober 2022, pagi hari waktu setempat menghujani masyarakat sipil di Ibukota Kyiv. Belasan infrastruktur rusak dan mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.
Duta Besar Republik Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamiain menuturkan sedikitnya 83 rudal Rusia ditembakkan ke wilayah Ukraina. Menurut dia, 43 rudal di antaranya berhasil ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara.
“Serangan udara di tiga distrik di wilayah Kiev ditujukan kepada infrastruktur sipil yang sifatnya kritis. Akibatnya korban sipil berjatuhan. Sebagian korban berada di bawah reruntuhan yang membutuhkan pertolongan sesegera mungkin,” tutu dia pada Senin (10/10).
Setelah terpukul di sejumlah besar front Timur dan Selatan, Presiden Rusia Vladimir Putin sengaja mengubah taktik perang dan menggunakan teror sebagai senjata.
Puncak serangan rudal di Kiev terjadi ketika transportasi dan metro penuh sesak, orang-orang pergi bekerja.
Menurut Ukraina, serangan Rusia dilakukan dengan sengaja untuk menabur kepanikan dan kekacauan.
Selain itu, menurut Ukraina, tujuan kedua Putin adalah penghancuran infrastruktur sipil. Listrik, Internet, dan sebagian pasokan air terputus di kota yang mendapatkan serangan.