Pertama Kali, COVID-19 Renggut Pelaut Kapal Induk Nuklir AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Seorang pelaut Amerika Serikat (AS) yang berada di atas kapal induk bertenaga nuklir, USS Theodore Roosevelt, meninggal setelah terinfeksi virus corona baru (COVID-19). Dia pelaut pertama yang direnggut virus itu sejak mewabah di kapal induk Maret lalu.
Ada sekitar 4.800 pelaut Amerika yang bertugas di kapal USS Theodore Roosevelt. Dari ribuan kru tersebut, 585 di antaranya dites positif COVID-19.
Pelaut yang meninggal itu dinyatakan positif terpapar virus corona baru pada 30 Maret. Angkatan Laut merahasiakan identitas pelaut yang meninggal sampai saudara terdekat korban diberi tahu.
"Dia ditemukan tidak responsif selama pemeriksaan medis setiap hari pada pagi hari tanggal 9 April," bunyi pengumuman Angkatan Laut, seperti dikutip USNI News.
Meski identitas dirahasiakan, namun Wall Street Journal mencatat pelaut itu memegang pangkat kepala perwira dan berusia 40-an tahun.
“Sementara para responden darurat Pangkalan Angkatan Laut Guam diberitahu, CPR dikelola oleh sesama pelaut dan tim medis di rumah. Pelaut dipindahkan ke Rumah Sakit Angkatan Laut AS Guam di mana Pelaut dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif (ICU). Pelaut dinyatakan meninggal 13 April," lanjut pengumuman tersebut.
Kematiannya hanya berselang enam hari setelah Thomas Modly mengundurkan diri sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Angkatan Laut karena kesalahan penanganan wabah di USS Theodore Roosevelt, salah satu dari dua kapal induk AS di Pasifik barat.
Modly sebelumnya telah memecat kapten kapal USS Theodore Roosevelt, Brett Crozier, setelah suratnya tentang pengungkapan wabah di kapal itu bocor ke media. Surat itu ditujukan kepada para petinggi Angkatan Laut Amerika untuk membantu mengevakuasi ribuan kru kapal karena ratusan pelaut sudah terinfeksi.
Ada sekitar 4.800 pelaut Amerika yang bertugas di kapal USS Theodore Roosevelt. Dari ribuan kru tersebut, 585 di antaranya dites positif COVID-19.
Pelaut yang meninggal itu dinyatakan positif terpapar virus corona baru pada 30 Maret. Angkatan Laut merahasiakan identitas pelaut yang meninggal sampai saudara terdekat korban diberi tahu.
"Dia ditemukan tidak responsif selama pemeriksaan medis setiap hari pada pagi hari tanggal 9 April," bunyi pengumuman Angkatan Laut, seperti dikutip USNI News.
Meski identitas dirahasiakan, namun Wall Street Journal mencatat pelaut itu memegang pangkat kepala perwira dan berusia 40-an tahun.
“Sementara para responden darurat Pangkalan Angkatan Laut Guam diberitahu, CPR dikelola oleh sesama pelaut dan tim medis di rumah. Pelaut dipindahkan ke Rumah Sakit Angkatan Laut AS Guam di mana Pelaut dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif (ICU). Pelaut dinyatakan meninggal 13 April," lanjut pengumuman tersebut.
Kematiannya hanya berselang enam hari setelah Thomas Modly mengundurkan diri sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Angkatan Laut karena kesalahan penanganan wabah di USS Theodore Roosevelt, salah satu dari dua kapal induk AS di Pasifik barat.
Modly sebelumnya telah memecat kapten kapal USS Theodore Roosevelt, Brett Crozier, setelah suratnya tentang pengungkapan wabah di kapal itu bocor ke media. Surat itu ditujukan kepada para petinggi Angkatan Laut Amerika untuk membantu mengevakuasi ribuan kru kapal karena ratusan pelaut sudah terinfeksi.
(min)