G7 Tolak Referendum 4 Wilayah Ukraina Gabung Rusia

Sabtu, 24 September 2022 - 10:19 WIB
loading...
G7 Tolak Referendum...
Negara-negara anggota G7 menolak referendum 4 wilayah Ukraina gabung Rusia. Foto/Daily Sabah
A A A
WASHINGTON - Kelompok negara ekonomi maju, G7, mengutuk referendum di Donetsk, Lugansk, Kherson, dan Zaporozhye untuk bergabung dengan Rusia, menyebutnya tidak sah dan tidak demokratis. G7 bersumpah untuk tidak pernah menerima hasil referendum dan terus mendukung pemerintah Ukraina dengan senjata, uang, dan yang lainnya.

Demikian pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih.

"AS, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang mengecam referendum palsu yang coba digunakan Rusia untuk membuat dalih palsu guna mengubah status wilayah kedaulatan Ukraina, yang tidak memiliki efek hukum atau legitimasi, dan sama sekali tidak menghormati norma-norma demokrasi," menurut pernyataan itu seperti disitir dari Russia Today, Sabtu (24/9/2022).

Dua republik Donbass – yang diakui sebagai negara merdeka oleh Moskow pada Februari lalu – dan dua wilayah selatan Ukraina yang sebagian besar berada di bawah kendali pasukan Rusia mengadakan pemungutan suara untuk bergabung dengan Rusia. Pemungutan suara dimulai pada hari Jumat dan diperkirakan akan berakhir minggu depan.

Baca: BREAKING NEWS: 4 Wilayah Ukraina Mulai Lakukan Referendum Gabung Rusia

Bersikeras bahwa mereka tidak akan pernah mengakui referendum ini atau aneksasi Rusia berikutnya, G7 mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak mewakili ekspresi yang sah dari kehendak rakyat Ukraina.

Sebaliknya, G7 mengatakan akan terus memberikan dukungan keuangan, kemanusiaan, militer, diplomatik dan hukum kepada pemerintah di Kiev dan meluncurkan upaya rekonstruksi pada sebuah konferensi di Jerman bulan depan.

“Kami akan berdiri teguh dengan Ukraina selama yang dibutuhkan,” pernyataan itu menyimpulkan.

Setelah kudeta yang didukung AS pada Februari 2014 di Kiev, beberapa daerah menolak untuk mengakui legitimasi pemerintah Ukraina. Crimea memilih untuk bergabung kembali dengan Rusia pada bulan Maret tahun itu juga. Ukraina dan G7 telah menolak untuk mengakui ini juga, menyebutnya sebagai aneksasi tidak sah.

Baca: Pentagon: Ancaman Nuklir Putin Tak Akan Halangi Bantuan AS ke Ukraina

Tak lama kemudian, Donetsk dan Lugansk mendeklarasikan kemerdekaan, dan menjadi sasaran militer Ukraina dalam apa yang disebut Kiev sebagai operasi anti-teroris.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus kepada Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina. Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014.

Mantan presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui bahwa tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”

Setelah mengakui kedua republik Donbass sebagai negara merdeka, Moskow menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.

Baca: Terungkap, Barat Ragu Kirim Tank Tempur Canggih ke Ukraina

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
Parade Hari Kemenangan...
Parade Hari Kemenangan Jadi Taruhan Besar bagi Putin, Berikut 4 Alasannya
Rusia dan China Kebut...
Rusia dan China Kebut Mega Proyek Pipa Gas Baru Berjuluk Power of Siberia 2
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
Terungkap! Intelijen...
Terungkap! Intelijen Pakistan Endus Rencana Serangan India
Rekomendasi
Menko AHY Paparkan Empat...
Menko AHY Paparkan Empat Prioritas Pembangunan Infrastruktur di 2025
Mata Uang Asia Ramai-ramai...
Mata Uang Asia Ramai-ramai Balik Melawan Dolar AS
Sinar Mas Kirim 500...
Sinar Mas Kirim 500 Pegawai Ikuti Pendidikan dan Pelatihan Komcad
Berita Terkini
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
Infografis
Membangkang, Panglima...
Membangkang, Panglima Israel Tolak Perintah Serang Gaza Besar-besaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved