Uji Coba, Rudal Antarbenua Berkemampuan Nuklir AS Tempuh Jarak 4.200 Mil
loading...
Rudal balistik antarbenua AS, Minuteman III, menempuh jarak 4.200 mil saat uji coba. Foto/CBS News
A
A
A
WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) pada Selasa waktu setempat menguji coba rudal jarak jauh berkemampuan nuklir yang tidak bersenjata. Demikian pernyataan Komando Serangan Global Angkatan Udara AS.
Rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III yang tidak bersenjata, dilengkapi dengan kendaraan uji coba masuk kembali, diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California dan menempuh jarak 4.200 mil atau 6.759 km ke tempat uji coba di dekat Kepulauan Marshall.
Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Udara AS mengatakan, rudal itu untuk menunjukkan kesiapan pasukan nuklir Amerika dan memberikan kepercayaan pada daya mematikan serta efektivitas penangkal nuklir negara itu.
"Uji coba peluncuran ini merupakan bagian dari kegiatan rutin dan berkala yang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa penangkal nuklir Amerika Serikat aman, terjamin, andal, dan efektif untuk mencegah ancaman abad kedua puluh satu dan meyakinkan sekutu kami," bunyi pernyataan itu.
"Tes semacam itu telah terjadi lebih dari 300 kali sebelumnya, dan tes ini bukan hasil dari peristiwa dunia saat ini," lanjut pernyataan itu seperti dikutip dari CNN, Rabu (17/8/2022).
Menurut juru bicara Komando Serangan Global, Steven Wilson, peluncuran itu awalnya dijadwalkan pada 4 Agustus, tetapi ditunda karena kekhawatiran tentang tanggapan China terhadap Ketua DPR Nancy Pelosi yang mengunjungi Taiwan, CNN mengkonfirmasi.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN pada saat itu bahwa itu adalah "langkah bijaksana."
AS secara teratur menguji coba sistem senjata antarbenua untuk memverifikasi keakuratan dan keandalannya.
Rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III yang tidak bersenjata, dilengkapi dengan kendaraan uji coba masuk kembali, diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California dan menempuh jarak 4.200 mil atau 6.759 km ke tempat uji coba di dekat Kepulauan Marshall.
Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Udara AS mengatakan, rudal itu untuk menunjukkan kesiapan pasukan nuklir Amerika dan memberikan kepercayaan pada daya mematikan serta efektivitas penangkal nuklir negara itu.
"Uji coba peluncuran ini merupakan bagian dari kegiatan rutin dan berkala yang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa penangkal nuklir Amerika Serikat aman, terjamin, andal, dan efektif untuk mencegah ancaman abad kedua puluh satu dan meyakinkan sekutu kami," bunyi pernyataan itu.
"Tes semacam itu telah terjadi lebih dari 300 kali sebelumnya, dan tes ini bukan hasil dari peristiwa dunia saat ini," lanjut pernyataan itu seperti dikutip dari CNN, Rabu (17/8/2022).
Menurut juru bicara Komando Serangan Global, Steven Wilson, peluncuran itu awalnya dijadwalkan pada 4 Agustus, tetapi ditunda karena kekhawatiran tentang tanggapan China terhadap Ketua DPR Nancy Pelosi yang mengunjungi Taiwan, CNN mengkonfirmasi.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN pada saat itu bahwa itu adalah "langkah bijaksana."
AS secara teratur menguji coba sistem senjata antarbenua untuk memverifikasi keakuratan dan keandalannya.
Lihat Juga :
