Zelensky: Larang Semua Warga Rusia Datang ke Negara-negara Barat Setahun
loading...
A
A
A
Pada April tahun ini, Rusia telah menjadi negara yang paling banyak terkena sanksi di dunia, melampaui gabungan Iran, Venezuela, Myanmar, dan Kuba.
Presiden AS Joe Biden mengklaim embargo akan menghancurkan ekonomi Rusia. Namun Biden kemudian menyalahkan Putin atas inflasi dan meroketnya harga gas di AS.
Wawancara Zelensky dilakukan ketika Gedung Putih mengumumkan akan mengirim lagi senjata dan perlengkapan militer senilai USD1 miliar ke Kiev, bersama dengan USD4,5 miliar uang tunai untuk menopang pemerintah Ukraina.
Dia bersumpah, “Segera setelah Ukraina mendapatkan kekuatan dan sarana yang cukup, kami akan mengambil alih semua wilayah kami.”
Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, dengan alasan kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberi wilayah Donetsk dan Lugansk status khusus di dalam negara Ukraina.
Protokol, yang ditengahi Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014. Mantan presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”
Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.
Presiden AS Joe Biden mengklaim embargo akan menghancurkan ekonomi Rusia. Namun Biden kemudian menyalahkan Putin atas inflasi dan meroketnya harga gas di AS.
Wawancara Zelensky dilakukan ketika Gedung Putih mengumumkan akan mengirim lagi senjata dan perlengkapan militer senilai USD1 miliar ke Kiev, bersama dengan USD4,5 miliar uang tunai untuk menopang pemerintah Ukraina.
Dia bersumpah, “Segera setelah Ukraina mendapatkan kekuatan dan sarana yang cukup, kami akan mengambil alih semua wilayah kami.”
Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, dengan alasan kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberi wilayah Donetsk dan Lugansk status khusus di dalam negara Ukraina.
Protokol, yang ditengahi Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014. Mantan presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”
Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.
(sya)