Taiwan Bersiap Perang dengan China Gara-gara Ketua DPR AS

Selasa, 02 Agustus 2022 - 15:37 WIB
loading...
Taiwan Bersiap Perang dengan China Gara-gara Ketua DPR AS
Taiwan mempersiapkan diri perang dengan China setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi ramai dilaporkan akan berkunjung ke Taipei yang membuat marah Beijing. Foto/REUTERS
A A A
TAIPEI - Taiwan sedang bersiap untuk perang dengan China , di mana cuti para perwira militer dibatalkan dan pasukan dimobilisasi. Pemicunya adalah Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi yang dilaporkan akan berkunjung ke Taipei danmemantik kemarahan Beijing.

Mengutip Daily Mirror, Selasa (2/8/2022), Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan telah membatalkan cuti beberapa perwira dan tentara. Kementerian juga memberi pengarahan kepada pasukan pertahanan udara untuk "mempersiapkan perang".

Pelosi sudah memulai tur ke empat negara Asia pada hari Senin. Empat negara Asia yang telah dan akan dikunjungi Pelosi adalah Singapura, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang.



Namun, menjelang tur Asia, media-media AS melaporkan bahwa Pelosi kemungkinan juga akan mengunjungi Taiwan, pulau yang memiliki pemerintahan sendiri namun masih diklaim oleh China.

China memperingatkan bahwa militernya tidak akan pernah duduk diam jika Pelosi mengunjungi Taiwan.

Di tengah spekulasi luas mengenai apakah dia akan mengunjungi Taiwan, kantor Pelosi mengatakan pada hari Minggu bahwa dia memimpin delegasi Kongres Amerika ke kawasan yang akan mencakup kunjungan ke Singapura, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang.

Kantor Pelosi tidak menyebut Taiwan sebagai lokasi kunjungan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa itu akan menjadi "campur tangan kotor dalam urusan dalam negeri China" jika Pelosi mengunjungi Taiwan. Dia memperingatkan bahwa itu akan mengarah pada "perkembangan dan konsekuensi yang sangat serius."

“Kami ingin memberi tahu Amerika Serikat sekali lagi bahwa China siap siaga, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China tidak akan pernah tinggal diam, dan China akan mengambil tanggapan tegas dan tindakan balasan yang kuat untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayahnya," kata Zhao.

Ditanya tindakan apa yang mungkin diambil PLA, Zhao berkata: "jika dia berani pergi, mari kita tunggu dan lihat."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1137 seconds (0.1#10.140)