Presiden Jerman: Vladimir Putin Kobarkan Perang Melawan Persatuan Eropa
loading...
A
A
A
BERLIN - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengobarkan perang melawan persatuan Eropa.
Menurutnya, perang yang dilakukan Putin melawan Ukraina juga merupakan perang melawan persatuan Eropa.
“Kita tidak boleh membiarkan diri kita terpecah, kita tidak boleh membiarkan karya besar persatuan Eropa yang telah kita mulai dengan sangat menjanjikan dihancurkan,” katanya dalam pidato di kota Paderborn, Jerman barat, Minggu.
“Perang ini bukan hanya tentang wilayah Ukraina, ini tentang dasar ganda dari nilai-nilai kita dan tatanan perdamaian kita,” katanya lagi, yang dilansir AFP, Senin (25/7/2022).
Namun, dia memperingatkan bahwa mempertahankan nilai-nilai tersebut juga berarti bersiap untuk menerima kerugian yang signifikan. Dia tidak merinci kerugian yang dimaksud.
“Apakah kita siap untuk itu? Kita semua menghadapi pertanyaan ini--hari ini dan di hari-hari, minggu-minggu dan bulan-bulan mendatang,” katanya.
“Rusia tidak hanya mempertanyakan perbatasan, tidak hanya menduduki wilayah negara tetangga yang merdeka dan berdaulat, bahkan menantang kenegaraan Ukraina,” imbuh dia.
Menurutnya, perang yang dilakukan Putin melawan Ukraina juga merupakan perang melawan persatuan Eropa.
“Kita tidak boleh membiarkan diri kita terpecah, kita tidak boleh membiarkan karya besar persatuan Eropa yang telah kita mulai dengan sangat menjanjikan dihancurkan,” katanya dalam pidato di kota Paderborn, Jerman barat, Minggu.
“Perang ini bukan hanya tentang wilayah Ukraina, ini tentang dasar ganda dari nilai-nilai kita dan tatanan perdamaian kita,” katanya lagi, yang dilansir AFP, Senin (25/7/2022).
Namun, dia memperingatkan bahwa mempertahankan nilai-nilai tersebut juga berarti bersiap untuk menerima kerugian yang signifikan. Dia tidak merinci kerugian yang dimaksud.
“Apakah kita siap untuk itu? Kita semua menghadapi pertanyaan ini--hari ini dan di hari-hari, minggu-minggu dan bulan-bulan mendatang,” katanya.
“Rusia tidak hanya mempertanyakan perbatasan, tidak hanya menduduki wilayah negara tetangga yang merdeka dan berdaulat, bahkan menantang kenegaraan Ukraina,” imbuh dia.
(min)