WHO Peringatkan Wabah Virus Baru Marburg yang Ganas dan Mematikan

Senin, 18 Juli 2022 - 20:34 WIB
loading...
WHO Peringatkan Wabah...
Petugas kesehatan dengan baju pelindung membawa sampah dari ruang isolasi pasien virus Marburg, Uige, Angola. Foto/REUTERS
A A A
NEW YORK - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membunyikan alarm atas wabah virus baru setelah dua kasus penyakit virus Marburg dilaporkan di Ghana.

Ini menandai pertama kalinya virus mirip Ebola yang mematikan ditemukan di negara Afrika barat dan kedua kalinya telah terlihat di wilayah tersebut.

Dalam artikel yang diterbitkan pada Minggu (17/7/2022), WHO mengatakan sampel darah yang diambil dari dua orang bulan lalu di wilayah Ashanti selatan, Ghana, menunjukkan mereka berdua memiliki virus Marburg.

Baca juga: Pemukim Ilegal Yahudi Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsa

Kedua pasien memiliki gejala seperti diare, demam, mual dan muntah, serta meninggal dalam sehari setelah dirawat di rumah sakit pada akhir Juni.

Salah satu pasien berusia 26 tahun, yang lain 51 tahun.

Sekarang, lebih dari 90 kontak dari dua pasien telah diidentifikasi dan sedang dipantau WHO dan otoritas kesehatan regional.

Baca juga: Isi Surat Tersangka Pembunuh Shinzo Abe Diungkap Media

Badan kesehatan global mengatakan pihaknya juga membantu Ghana dengan menyediakan peralatan pelindung, memperkuat pengawasan penyakit, pengujian, pelacakan kontak dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko dan bahaya penyakit.

“Otoritas kesehatan telah merespons dengan cepat, bersiap untuk kemungkinan wabah. Ini bagus karena tanpa tindakan segera dan tegas, Marburg bisa dengan mudah lepas kendali. WHO berada di lapangan untuk mendukung otoritas kesehatan dan sekarang setelah wabah diumumkan, kami mengumpulkan lebih banyak sumber daya untuk tanggapan,” ujar Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika.

Virus Marburg digambarkan WHO sebagai virus demam berdarah yang sangat menular mirip dengan penyakit virus Ebola yang terkenal.

Penyakit ini dapat ditularkan ke orang-orang dari hewan yang terinfeksi seperti kelelawar buah dan menyebar di antara manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, permukaan dan benda.

Timbulnya penyakit dikatakan tiba-tiba, dengan demam tinggi, sakit kepala parah dan malaise. Juga dicatat banyak pasien mengalami pendarahan internal atau eksternal yang parah dalam waktu tujuh hari setelah terinfeksi.

“Oleh karena itu, masyarakat disarankan menghindari gua yang dihuni koloni kelelawar dan memasak semua produk daging secara menyeluruh sebelum dikonsumsi,” saran otoritas kesehatan Ghana.

Sementara tingkat kematian kasus bervariasi dari 24% hingga 88% pada wabah sebelumnya, tergantung pada jenis virusnya, masih belum ada vaksin atau perawatan antivirus yang disetujui untuk penyakit ini.

Dokter hanya dapat menggunakan perawatan suportif seperti rehidrasi dengan cairan oral atau intravena dan pengobatan gejala tertentu untuk meningkatkan kelangsungan hidup pasien.

Wabah pertama virus Marburg yang pernah dilaporkan terjadi di Jerman pada tahun 1967.

Sejak itu, wabah dan kasus sporadis penyakit telah dilaporkan di Angola, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Afrika Selatan dan Uganda, menurut WHO.

Wabah paling mematikan sejauh ini terjadi di Angola pada 2005, di mana lebih dari 200 orang meninggal karena penyakit tersebut.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ini Respons Donald Trump...
Ini Respons Donald Trump usai Gambarnya sebagai Paus Picu Kemarahan Katolik
Profil Yulia Svyrydenko,...
Profil Yulia Svyrydenko, Menteri Ekonomi Ukraina yang Sepakat Jual Logam Tanah Jarang Ukraina ke AS
Beda Jauh, Ini Perbandingan...
Beda Jauh, Ini Perbandingan Luas Kebakaran Israel vs Los Angeles
Trump Perintahkan Pembukaan...
Trump Perintahkan Pembukaan Kembali Penjara Alcatraz untuk Penjahat Paling Kejam di AS
Iran Pamer Rudal Baru...
Iran Pamer Rudal Baru yang Siap Serang Pangkalan AS, Namanya Qassem Basir
Putin: Rusia Berdiri...
Putin: Rusia Berdiri Sendiri Melawan Barat
Tarif Impor AS Bikin...
Tarif Impor AS Bikin Mobil Mazda Laku Keras
Setujui Perluasan Serangan,...
Setujui Perluasan Serangan, Israel Ingin Rebut dan Kuasai Gaza
Dahsyatnya Badai Pasir...
Dahsyatnya Badai Pasir di Saudi, seperti Tembok Setinggi 2 Km Melaju 100 Km per Jam
Rekomendasi
Ketua DPR Desak Pemerintah...
Ketua DPR Desak Pemerintah Hadir: Jangan Biarkan Korban PHK Berjuang Sendiri
Lebih Tepat Mana, Jarak...
Lebih Tepat Mana, Jarak Tempuh atau Durasi Pemakaian Mobil untuk Ganti Oli?
Jonathan Frizzy Atur...
Jonathan Frizzy Atur Pengiriman Vape Obat Keras, Koordinir Kurir hingga Barang Lolos Bea Cukai
Berita Terkini
Rusia Tutup Semua Bandara...
Rusia Tutup Semua Bandara di Moskow akibat Serangan Pesawat Nirawak Ukraina
Gawat, Zionis Israel...
Gawat, Zionis Israel Ingin Rebut Total Jalur Gaza!
Sekjen PBB kepada India...
Sekjen PBB kepada India dan Pakistan: Hindari Konfrontasi Militer yang Bisa Lepas Kendali!
20 Jet Tempur Israel...
20 Jet Tempur Israel Bombardir Yaman, Balas Dendam karena Houthi Merudal Bandara Ben Gurion
Ini Respons Donald Trump...
Ini Respons Donald Trump usai Gambarnya sebagai Paus Picu Kemarahan Katolik
Apakah Kebakaran Israel...
Apakah Kebakaran Israel Disengaja?
Infografis
Daftar Barang dan Jasa...
Daftar Barang dan Jasa yang Kena dan Tidak Kena PPN 12%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved