Polisi Tembak Mati Pria Kulit Hitam dengan Brutal, Kota di AS Batalkan Perayaan 4 Juli

Minggu, 03 Juli 2022 - 10:06 WIB
loading...
Polisi Tembak Mati Pria...
Polisi tembak mati pria kulit hitam dengan brutal, kota di AS batalkan perayaan 4 Juli. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Kota Akron di Ohio, Amerika Serikat (AS) telah membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan negara itu menyusul aksi penembakan tingkat tinggi polisi pada awal pekan ini. Sejumlah petugas polisi menembakkan hampir 100 peluru ke seorang pemuda kulit hitam yang mereka kejar. Pria meninggal setelah lebih dari 60 peluru menghantam tubuhnya.

Walikota Akron Dan Horrigan, seorang Demokrat, menyebut insiden itu "hari yang gelap bagi kota kami" pada hari Jumat ketika ia mengumumkan bahwa pihak berwenang Akron tidak akan mengadakan perayaan 4 Juli yang direncanakan selama liburan akhir pekan. Festival Rib, White, & Blue dijadwalkan akan dimulai Jumat di pusat kota Akron dan berlangsung hingga Senin.

“Saya merasa yakin bahwa ini bukan waktunya untuk perayaan yang dipimpin oleh kota,” Horrigan menjelaskan seperti dilansir dari Russia Today, Minggu (3/7/2022).

Keputusan itu disebabkan oleh penembakan tingkat tinggi yang dilakukan polisi pada hari Senin lalu dan telah menyebabkan beberapa protes di kota itu.

Saat itu, sekelompok polisi berusaha menepikan Jayland Walker, pria kulit hitam berusia 25 tahun, yang bekerja sebagai sopir pengantar makanan DoorDash. Walker dilaporkan menolak untuk mematuhi perintah petugas. Menurut Departemen Kepolisian Akron, dia juga menembakkan pistol dari luar kendaraannya selama pengejaran, lapor Washington Post.



Menurut polisi, sebuah senjata juga ditemukan di mobil Walker. Namun, salah satu pengacara keluarganya, Boddy DiCello, mengatakan kepada Washington Post bahwa "tidak ada bukti" pistol itu ada di dalam mobil selama pengejaran atau dilepaskan ke petugas polisi. Keluarga Walker juga membantah bahwa Jayland menembaki polisi.

Pada titik tertentu, pria itu melompat keluar dari kendaraannya yang bergerak dan berusaha melarikan diri dengan berjalan kaki.

"Tindakan tersangka menyebabkan petugas menganggap dia merupakan ancaman mematikan bagi mereka," kata polisi dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di Facebook.

“Menanggapi ancaman ini, petugas melepaskan senjata api mereka, menyerang tersangka,” sambung pernyataan itu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1431 seconds (0.1#10.140)