Eks Pentolan CIA Prediksi Putin Bakal Dihabisi Penasihatnya Sendiri

Selasa, 28 Juni 2022 - 13:33 WIB
loading...
Eks Pentolan CIA Prediksi...
Mantan kepala stasiun CIA untuk Moskow, Daniel Hoffman, memprediksi Presiden Rusia Vladimir Putin akan dibunuh oleh para penasihatnya sendiri. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Mantan kepala stasiun CIA untuk Moskow, Daniel Hoffman, memprediksi kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin hanya tinggal menghitung hari. Dia bahkan percaya, pemimpin Kremlin itu akan dibunuh para penasihatnya yang tidak senang.

Hoffman menyampaikan prediksinya dalam sebuah wawancara eksplosif dengan Daily Beast.

Dia mengatakan bahwa para penasihat Kremlin akan secara brutal menyerang Putin ketika mereka menjadi tidak senang dengan posisi pribadi mereka atau tentang perkembangan perang di Ukraina.

"Tidak ada yang akan bertanya, 'Hei Vladimir, apakah kamu ingin pergi?' Tidak. Kepalanya dipukul dengan palu dan dia mati. Atau sudah waktunya untuk pergi ke sanatorium," kata Hoffman.

“Mereka memecatnya untuk itu. Itulah yang akan mereka lakukan," ujarnya.



Dia mengatakan kepada wartawan publikasi keamanan nasional publikasi Shannon Vavra bahwa para pesaing Putin akan memberikan sedikit peringatan sebelum membuat langkah yang berpotensi berdarah.

"Orang-orang yang akan melakukannya akan sangat merahasiakannya sehingga Putin tidak menemukan mereka dan membunuh mereka terlebih dahulu," kata Hoffman.

“Itu akan terjadi secara tiba-tiba. Dan dia akan mati," paparnya, yang dilansir news.com.au, Selasa (28/6/2022).

Mantan pentolan CIA ini bahkan tidak ragu untuk merilis nama-nama yang dia anggap sebagai pesaing Putin. Menurutnya, mereka antara lain Nikolai Patrushev, Kepala Dewan Keamanan polisi federal Rusia, Alexander Bortnikov, Direktur FSB, dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.

Nama Nikolai Patrushev secara konsisten muncul sebagai calon penerus Putin, di mana pria berusia 70 tahun itu membangun reputasi kebrutalan.

Saluran Telegram "General SVR" baru-baru ini melaporkan bahwa dia akan menjadi "pilihan terburuk" untuk menggantikan Putin.

“Patrushev benar-benar penjahat. Dia tidak lebih baik dari Vladimir Putin,” klaim narator saluran Telegram yang kerap menyuarakan oposisi Kremlin tersebut.

“Selain itu, dia lebih licik, dan saya akan mengatakan, orang [ini] lebih berbahaya daripada Vladimir Putin. Jika dia berkuasa, masalah Rusia hanya akan berlipat ganda.”

Pesaing potensial lainnya adalah Alexander Bortnikov, anggota lingkaran dalam Putin.

Pada bulan Maret, dia disebut oleh Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU) sebagai opsi potensial, setelah memegang posisinya saat ini sejak 2008.

Sedangkan Sergei Shoigu–anggota kabinet Rusia yang populer dan paling lama menjabat–juga secara luas dianggap sebagai opsi pengganti yang memungkinkan.

Al Jazeera pernah menulis, "Shoigu sering terlihat di televisi memancing dan berburu dengan Putin–pengurapan simbolis yang dikatakan beberapa orang membuatnya menjadi penerus yang paling mungkin".

“Dia memiliki peluang serius, jauh lebih tinggi daripada siapa pun untuk saat ini,” kata Nikolay Mitrokhin, seorang peneliti di Universitas Bremen Jerman, kepada Al Jazeera.

Ketiga pria tersebut adalah anggota kunci dari “siloviki” Rusia–istilah yang diberikan kepada mantan personel militer yang sekarang berada di posisi politik–dengan kelompok yang muncul sebagai ancaman yang semakin besar terhadap pemerintahan Putin.

Spekulasi itu muncul di tengah desas-desus yang tidak pernah berakhir mengenai kesehatan Putin, menyusul serangkaian laporan bahwa dia menderita kondisi serius seperti kanker atau Parkinson, berdasarkan perubahan penampilannya dan perilaku gelisahnya yang baru di depan umum.

Kepala mata-mata Ukraina Mayor Jenderal Kyrylo Budanov mengatakan kepada USA Today baru-baru ini dia yakin Putin akan meninggal dalam dua tahun ke depan karena dia menderita "penyakit parah".

“Putin tidak memiliki umur panjang di depannya,” katanya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1062 seconds (0.1#10.140)