Menteri Israel Akui Berupaya Normalkan Hubungan dengan Arab Saudi
loading...
Perdana Menteri Ehud Barak (kiri) saat masih menjabat pada Juli 1999, bertemu tokoh radio dan televisi Merav Michaeli yang duduk di mejanya selama pertemuannya dengan para aktivis feminis. Foto/REUTERS/DPS/AA
A
A
A
TEL AVIV - Menteri Transportasi Israel Merav Michaeli pada Jumat (10/6/2022) mengungkapkan "pekerjaan yang sedang berlangsung" dengan Arab Saudi untuk menormalkan hubungan antara kedua negara.
Pernyataan itu dilaporkan Arab48.com. "Pekerjaan sedang berlangsung dengan Arab Saudi mengenai penerbangan pesawat Israel di atas wilayahnya, yang dapat mengurangi waktu penerbangan sebagai bagian dari proses normalisasi," papar Michaeli pada Reshet Bet Radio, dilansir Arab48.com.
Michaeli menunjukkan tidak ada hasil yang dapat diharapkan saat ini, "Tetapi pekerjaan sedang berlangsung."
Dia melanjutkan, "Saya, yang percaya dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina melalui penyelesaian regional, mencoba menggunakan transportasi untuk ini, yang merupakan alat yang sangat penting untuk memperkuat hubungan ini."
Pernyataan Michaeli datang lima hari setelah Israel Hayom melaporkan kesepakatan trilateral yang dikatakannya sedang dibentuk antara Israel, Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS), mewakili langkah baru menuju normalisasi hubungan antara Tel Aviv dan Riyadh.
Harian Israel mengungkapkan Arab Saudi akan membuka wilayah udaranya untuk maskapai penerbangan Israel, yang merupakan "kabar baik" bagi ribuan warga Israel dan industri penerbangan lokal.
Wilayah udara Saudi saat ini hanya terbuka untuk perusahaan Israel ketika terbang ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain di bawah Perjanjian Abraham.
Selain itu, perusahaan India, Air India memiliki izin khusus untuk terbang melalui wilayah udara Saudi antara India dan Israel.
"Semuanya diharapkan akan segera berubah," ungkap laporan Israel Hayom.
Pernyataan itu dilaporkan Arab48.com. "Pekerjaan sedang berlangsung dengan Arab Saudi mengenai penerbangan pesawat Israel di atas wilayahnya, yang dapat mengurangi waktu penerbangan sebagai bagian dari proses normalisasi," papar Michaeli pada Reshet Bet Radio, dilansir Arab48.com.
Michaeli menunjukkan tidak ada hasil yang dapat diharapkan saat ini, "Tetapi pekerjaan sedang berlangsung."
Dia melanjutkan, "Saya, yang percaya dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina melalui penyelesaian regional, mencoba menggunakan transportasi untuk ini, yang merupakan alat yang sangat penting untuk memperkuat hubungan ini."
Pernyataan Michaeli datang lima hari setelah Israel Hayom melaporkan kesepakatan trilateral yang dikatakannya sedang dibentuk antara Israel, Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS), mewakili langkah baru menuju normalisasi hubungan antara Tel Aviv dan Riyadh.
Harian Israel mengungkapkan Arab Saudi akan membuka wilayah udaranya untuk maskapai penerbangan Israel, yang merupakan "kabar baik" bagi ribuan warga Israel dan industri penerbangan lokal.
Wilayah udara Saudi saat ini hanya terbuka untuk perusahaan Israel ketika terbang ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain di bawah Perjanjian Abraham.
Selain itu, perusahaan India, Air India memiliki izin khusus untuk terbang melalui wilayah udara Saudi antara India dan Israel.
"Semuanya diharapkan akan segera berubah," ungkap laporan Israel Hayom.
(sya)
Explore More