Korut Ancam Gunakan Senjata Nuklir untuk Melawan AS

Rabu, 24 Juni 2020 - 03:19 WIB
loading...
Korut Ancam Gunakan...
Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong. Foto/REUTERS/Stringer
A A A
MOSKOW - Korea Utara (Korut) yang dipimpin Kim Jong-un mengancam akan menggunakan senjata nuklirnya untuk melawan Amerika Serikat (AS). Pyongyang mengklaim penggunaan senjata itu akan menjadi peristiwayang sangat sensasional bagi sejarah umat manusia.

Ancaman itu dikeluarkan rezim Kim Jong-un dari Kedutaan Korut di Moskow yang dirilis kantor berita Rusia, TASS. Media corong Kremlin ini mengaku mendapat kiriman pernyataan berupa ancaman penggunaan senjata nuklir itu selama akhir pekan lalu.

"Tahun ini, militer AS telah melakukan berbagai jenis manuver militer di Korea Selatan dan sekitarnya dengan tujuan menyerang Korea Utara dengan cepat," bunyi pernyataan tersebut.

"Babak baru Perang Korea akan menambah peristiwa yang sangat sensasional bagi sejarah umat manusia, yang akan mengakhiri kekaisaran lain, yang bernama Amerika Serikat," lanjut pernyataan kedutaaan yang dikutip New York Post, Rabu (24/6/2020). (Baca: Nyatakan Musuh, Korut Putus Seluruh Jalur Komunikasi dengan Korsel )

Meskipun pernyataan itu belum dilaporkan di tempat lain, pernyataan itu dirilis pada hari-hari menjelang peringatan 70 tahun dimulainya Perang Korea.

Perang Korea dimulai pada 25 Juni 1950, ketika pasukan Korut yang mendapat dukungan China dan Uni Soviet menyerbu Korea Selatan. Dalam beberapa minggu, AS terlibat dalam konflik atas nama Korea Selatan, dengan alasan itu adalah perang melawan komunisme di panggung internasional.

Rezim Kim Jong-un telah vokal dalam beberapa hari terakhir tentang upayanya untuk mengejar musuhnya, Korea Selatan. Negara komunis itu mengumumkan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan selebaran propaganda anti-Korea Selatan yang digambarkan "setinggi gunung".

Selebaran yang jumlahnya diklaim mencapai 12 juta lembar itu siap dikirim melintasi perbatasan ke Korea Selatan sebagai pembalasan atas tindakan serupa oleh para pembelot Korut yang tinggal di Korea Selatan. Pemerintah Seoul disalahkan Pyongyang karena tidak menghentikan ulah para pembelot.

Praktek meluncurkan selebaran melintasi perbatasan telah digunakan oleh para pembelot Korea Utara selama bertahun-tahun. Militer Korea Selatan telah berhenti mengirim selebaran anti-Pyongyang sejak 2010 setelah mencapai kesepekatan dengan Korea Utara dalam sebuah pertemuan.

Kelompok-kelompok pembelot Korut diketahui mengirim makanan, uang dolar, radio mini, dan stik USB berisi berita dan drama Korea Selatan. (Baca juga: John Bolton: Kim Jong-un Terbahak-bahak Tertawakan Trump )

Pekan lalu, Kim Jong-un mengizinkan adik perempuannya, Kim Yo-jong, memerintahkan meledakkan kantor penghubung dua Korea. Kantor itu telah dioperasikan dengan Korea Selatan selama dua tahun terakhir.

Kim Yo Jong menggambarkan Korea Selatan sebagai "musuh" ketika mengumumkan peledakan bangunan.

"Dengan menggunakan kekuatan saya yang disahkan oleh pemimpin tertinggi, partai kami dan negara, saya memberikan instruksi kepada lengan departemen yang bertanggung jawab atas urusan dengan musuh untuk secara tegas melakukan tindakan selanjutnya," katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Korut Gelar Latihan...
Korut Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir Dipantau Kim Jong-un
Buka Misi Kesehatan...
Buka Misi Kesehatan Inisiatif 2025, KUAI Merritt: AS Siap Kerja Sama Bangun Layanan Kesehatan
Terungkap! Intelijen...
Terungkap! Intelijen Pakistan Endus Rencana Serangan India
Rekomendasi
Uji Kekuatan Smartphone,...
Uji Kekuatan Smartphone, Samsung Ciptakan Robot Pantat
Sinar Mas Kirim 500...
Sinar Mas Kirim 500 Pegawai Ikuti Pendidikan dan Pelatihan Komcad
Cuaca Ekstrem, Seumlah...
Cuaca Ekstrem, Seumlah Ruas Jalan di Kabupaten Malang Banjir
Berita Terkini
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
Infografis
AS Siapkan 100 Hari...
AS Siapkan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved