Kirim Helikopter Mi-17 ke Ukraina, Rusia Tuding AS Langgar Hukum Internasional

Jum'at, 10 Juni 2022 - 10:42 WIB
loading...
A A A
Antonov mengatakan Rusia juga mengkhawatirkan senjata lain dalam paket itu. “Pasokan rudal Stinger anti-pesawat yang ditembakkan dari bahu bertentangan dengan perjanjian internasional tentang mitigasi risiko yang ditimbulkan oleh pengalihan senjata semacam itu ke tangan aktor jahat,” papar dia.

Dia menyebutkan resolusi Majelis Umum PBB 2007 tentang masalah ini dan dokumen lainnya.

“AS sendiri mengakui ancaman proliferasi rudal anti-pesawat portabel ke pihak ketiga,” ujar Antonov, seraya menambahkan kedua negara memiliki kesepakatan lama untuk saling menginformasikan semua penjualan sistem senjata semacam itu ke negara asing.

Dalam sambutannya yang diterbitkan Kedutaan Besar Rusia di media sosial, Antonov memperingatkan pasokan beberapa peluncur roket ke Ukraina menimbulkan ancaman eskalasi krisis di Ukraina.

Dia menyebut keputusan untuk memberikan senjata itu ke Kiev "tidak bertanggung jawab".

“Paket bantuan itu merusak posisi Washington sebagai pemasok senjata yang terhormat,” papar Duta Besar Rusia.

Washington telah mengirim senjata yang semakin berat ke Ukraina, mengklaim AS ingin membantu Kiev mempertahankan diri melawan Rusia.

Para pejabat Amerika memercayai jaminan Ukraina bahwa senjata itu tidak akan disalahgunakan, termasuk untuk menyerang sasaran di Rusia.

Dalam pernyataan sebelumnya, Kiev membela haknya untuk menyerang Krimea, wilayah yang dianggap Rusia sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya, dengan senjata yang disediakan AS.

Baik Ukraina dan AS menolak reabsorpsi semenanjung Krimea oleh Rusia pada 2014, setelah orang-orang di sana memilih dalam referendum untuk melepaskan diri dari Kiev.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
37 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Rezim Zelensky Panik,...
Rezim Zelensky Panik, Rusia dan AS Kompak Tekan Ukraina Gelar Pemilu
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved