Pentagon Akhirnya Ungkap Jumlah Biolab yang Didanai AS di Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengakui telah mendukung 46 fasilitas di Ukraina selama 20 tahun terakhir, tetapi sebagai bagian dari proyek kesehatan masyarakat yang damai daripada untuk mengembangkan senjata biologis.
Pengakuan itu diungkapkan Pentagon pada Kamis (9/6/2022). Militer AS menuduh Rusia dan China “menyebarkan disinformasi dan menabur ketidakpercayaan” tentang upayanya membersihkan dunia dari senjata pemusnah massal (WMD).
Ini adalah pertama kalinya Departemen Pertahanan AS mengungkapkan jumlah pasti fasilitas yang didukung pemerintahnya di Ukraina, dalam dokumen berjudul “Lembar Fakta tentang Upaya Pengurangan Ancaman WMD.”
Menurut Pentagon, “AS telah bekerja secara kolaboratif untuk meningkatkan keamanan biologis Ukraina, keamanan, dan pengawasan penyakit untuk kesehatan manusia dan hewan, dengan memberikan dukungan kepada 46 laboratorium Ukraina yang damai, fasilitas kesehatan, dan situs diagnostik penyakit selama dua dekade terakhir."
“Program-program ini berfokus pada meningkatkan kesehatan masyarakat dan langkah-langkah keamanan pertanian di ujung nonproliferasi,” ungkap Pentagon, dilansir RT.com.
Pentagon menambahkan, “Pekerjaan biolab ini sering dilakukan dalam kemitraan dengan badan-badan seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), dan konsisten dengan praktik dan norma terbaik internasional dalam menerbitkan hasil penelitian, bermitra dengan internasional kolega dan organisasi multilateral, dan secara luas mendistribusikan penelitian dan temuan kesehatan masyarakat mereka.”
Bulan lalu, militer Rusia mengatakan hanya tiga laboratorium di Ukraina yang memiliki tingkat keamanan yang diperlukan untuk melakukan jenis penelitian yang mereka lakukan.
Kepala Pasukan Perlindungan Radioaktif, Kimia, dan Biologi Rusia Letnan Jenderal Igor Kirillov mengutip laporan pemerintah Ukraina tentang serangkaian masalah di salah satu fasilitas di Odessa.
Dalam serangkaian pengarahan yang dimulai pada Maret, militer Rusia telah mempresentasikan bukti keterlibatan Pentagon dalam mendanai laboratorium di Ukraina.
Pada awal Mei, Kirillov menuduh Kiev melancarkan serangan biologis terhadap wilayah Lugansk yang memisahkan diri dan melakukan "eksperimen tidak manusiawi" pada pasien Ukraina.
Bukti lain menunjukkan upaya mempersenjatai drone untuk menyebarkan patogen, dan upaya menghancurkan bahan-bahan yang membahayakan setelah Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari.
Menurut Komite Investigasi Rusia, AS telah menggelontorkan lebih dari USD224 juta untuk penelitian biologi di Ukraina antara tahun 2005 dan awal 2022.
“Raksasa farmasi Barat, organisasi nirlaba dan bahkan Partai Demokrat AS terlibat dalam skema tersebut,” ungkap Moskow.
Pentagon menjelaskan, AS memiliki "persetujuan penuh" dari pemerintah Rusia untuk melibatkan "ribuan mantan ilmuwan senjata biologi Rusia untuk melakukan proyek penelitian biologi damai untuk tujuan kesehatan masyarakat."
Sebelumnya dalam dokumen tersebut, militer AS menunjukkan bahwa mereka mencoba menciptakan “pekerjaan sipil yang berkelanjutan” bagi para ilmuwan dengan “pengetahuan terkait senjata” untuk “menghapus insentif untuk mencari atau menerima pekerjaan dan pendanaan teroris atau aktor negara lainnya.”
“Keterlibatan AS dengan laboratorium biologi di Ukraina tetap merupakan upaya damai untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan nuklir dan radiologi, pengawasan penyakit, keselamatan dan keamanan bahan kimia, dan kesiapan untuk menanggapi epidemi dan pandemi seperti COVID-19,” ujar Pentagon.
Sementara itu, Pentagon menuduh Rusia dengan bantuan China, berusaha “melemahkan pekerjaan itu dengan menyebarkan disinformasi dan menabur ketidakpercayaan pada orang-orang dan institusi di seluruh dunia yang berkontribusi pada pengurangan ancaman WMD.”
China telah menanggapi briefing Rusia dengan meminta AS untuk memberikan penjelasan yang “adil, objektif, dan profesional” tentang kegiatannya.
Pentagon menegaskan Ukraina “tidak memiliki program senjata nuklir, kimia, atau biologi” dan bahwa sejumlah kecil uranium yang diperkaya tinggi (HEU) yang tersisa di lembaga penelitian di Kiev dan Kharkov “jauh di bawah jumlah yang dibutuhkan untuk memproduksi perangkat nuklir.”
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Pengakuan itu diungkapkan Pentagon pada Kamis (9/6/2022). Militer AS menuduh Rusia dan China “menyebarkan disinformasi dan menabur ketidakpercayaan” tentang upayanya membersihkan dunia dari senjata pemusnah massal (WMD).
Ini adalah pertama kalinya Departemen Pertahanan AS mengungkapkan jumlah pasti fasilitas yang didukung pemerintahnya di Ukraina, dalam dokumen berjudul “Lembar Fakta tentang Upaya Pengurangan Ancaman WMD.”
Menurut Pentagon, “AS telah bekerja secara kolaboratif untuk meningkatkan keamanan biologis Ukraina, keamanan, dan pengawasan penyakit untuk kesehatan manusia dan hewan, dengan memberikan dukungan kepada 46 laboratorium Ukraina yang damai, fasilitas kesehatan, dan situs diagnostik penyakit selama dua dekade terakhir."
“Program-program ini berfokus pada meningkatkan kesehatan masyarakat dan langkah-langkah keamanan pertanian di ujung nonproliferasi,” ungkap Pentagon, dilansir RT.com.
Pentagon menambahkan, “Pekerjaan biolab ini sering dilakukan dalam kemitraan dengan badan-badan seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), dan konsisten dengan praktik dan norma terbaik internasional dalam menerbitkan hasil penelitian, bermitra dengan internasional kolega dan organisasi multilateral, dan secara luas mendistribusikan penelitian dan temuan kesehatan masyarakat mereka.”
Bulan lalu, militer Rusia mengatakan hanya tiga laboratorium di Ukraina yang memiliki tingkat keamanan yang diperlukan untuk melakukan jenis penelitian yang mereka lakukan.
Kepala Pasukan Perlindungan Radioaktif, Kimia, dan Biologi Rusia Letnan Jenderal Igor Kirillov mengutip laporan pemerintah Ukraina tentang serangkaian masalah di salah satu fasilitas di Odessa.
Dalam serangkaian pengarahan yang dimulai pada Maret, militer Rusia telah mempresentasikan bukti keterlibatan Pentagon dalam mendanai laboratorium di Ukraina.
Pada awal Mei, Kirillov menuduh Kiev melancarkan serangan biologis terhadap wilayah Lugansk yang memisahkan diri dan melakukan "eksperimen tidak manusiawi" pada pasien Ukraina.
Bukti lain menunjukkan upaya mempersenjatai drone untuk menyebarkan patogen, dan upaya menghancurkan bahan-bahan yang membahayakan setelah Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari.
Menurut Komite Investigasi Rusia, AS telah menggelontorkan lebih dari USD224 juta untuk penelitian biologi di Ukraina antara tahun 2005 dan awal 2022.
“Raksasa farmasi Barat, organisasi nirlaba dan bahkan Partai Demokrat AS terlibat dalam skema tersebut,” ungkap Moskow.
Pentagon menjelaskan, AS memiliki "persetujuan penuh" dari pemerintah Rusia untuk melibatkan "ribuan mantan ilmuwan senjata biologi Rusia untuk melakukan proyek penelitian biologi damai untuk tujuan kesehatan masyarakat."
Sebelumnya dalam dokumen tersebut, militer AS menunjukkan bahwa mereka mencoba menciptakan “pekerjaan sipil yang berkelanjutan” bagi para ilmuwan dengan “pengetahuan terkait senjata” untuk “menghapus insentif untuk mencari atau menerima pekerjaan dan pendanaan teroris atau aktor negara lainnya.”
“Keterlibatan AS dengan laboratorium biologi di Ukraina tetap merupakan upaya damai untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan nuklir dan radiologi, pengawasan penyakit, keselamatan dan keamanan bahan kimia, dan kesiapan untuk menanggapi epidemi dan pandemi seperti COVID-19,” ujar Pentagon.
Sementara itu, Pentagon menuduh Rusia dengan bantuan China, berusaha “melemahkan pekerjaan itu dengan menyebarkan disinformasi dan menabur ketidakpercayaan pada orang-orang dan institusi di seluruh dunia yang berkontribusi pada pengurangan ancaman WMD.”
China telah menanggapi briefing Rusia dengan meminta AS untuk memberikan penjelasan yang “adil, objektif, dan profesional” tentang kegiatannya.
Pentagon menegaskan Ukraina “tidak memiliki program senjata nuklir, kimia, atau biologi” dan bahwa sejumlah kecil uranium yang diperkaya tinggi (HEU) yang tersisa di lembaga penelitian di Kiev dan Kharkov “jauh di bawah jumlah yang dibutuhkan untuk memproduksi perangkat nuklir.”
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(sya)