Pertama di Uni Eropa, Negara Ini Karantina Pasien Cacar Monyet 21 Hari

Senin, 23 Mei 2022 - 22:01 WIB
loading...
A A A
Sementara pemerintah Belgia telah memperingatkan mereka yang diduga terinfeksi untuk mengasingkan diri.

Pemerintah juga menyuruh mereka pergi ke ruang gawat darurat rumah sakit untuk berbicara dengan para ahli medis.

Rekomendasi yang bertentangan itu serupa dengan yang diyakini beberapa ahli justru membantu menyebarkan Covid-19 pada hari-hari awal pandemi.

Cacar monyet tidak mudah menular antar manusia. Penyebaran virus membutuhkan kontak dekat yang lama dengan lesi, cairan tubuh, tetesan pernapasan atau bahan yang terkontaminasi seperti tempat tidur, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Gejala awal termasuk demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung dan otot.

Gejala itu diikuti dengan munculnya ruam khas dengan pustula di wajah, tangan, dan di tempat lain di tubuh. Gejala mulai muncul dalam satu dan dua pekan setelah infeksi.

Monkeypox telah terdeteksi di lebih dari selusin negara selain Belgia pada pekan lalu, termasuk Belanda, Prancis, Jerman, Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, Swedia, Kanada, Israel, Swiss, Australia, dan Amerika Serikat (AS).

Setelah satu pasien didiagnosis dengan monkeypox minggu lalu, AS bergegas mengambil 13 juta dosis vaksin cacar Jynneos, yang disetujui untuk digunakan melawan virus pada 2019.

WHO mengadakan pertemuan darurat tentang monkeypox pada Jumat ketika jumlah kasus yang dicurigai melonjak menjadi lebih dari 100 kasus.

Meskipun muncul kepanikan yang dipicu media, pejabat pemerintah di negara-negara termasuk Inggris dan AS bersikeras virus itu menimbulkan risiko rendah bagi masyarakat umum.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0935 seconds (0.1#10.140)