Dua Paspampres Biden Mabuk dan Berkelahi di Korsel
loading...
A
A
A
SEOUL - Dua agen pasukan pengamanan presiden (paspampres) Amerika Serikat (AS) yang bertugas membantu mempersiapkan kunjungan Presiden Joe Biden ke Korea Selatan (Korsel) dipulangkan bahkan sebelum sang presiden tiba.
Musababnya, salah satu dari mereka ditangkap polisi setempat setelah mabuk dan terlibat perkelahian.
Kedua agen paspampres—di AS disebut Secret Service—dilaporkan bar-hopping di Seoul saat tidak bertugas pada Kamis dini hari. Pada saat itulah, salah satu dari mereka menyerang seorang sopir taksi di luar hotel Grand Hyatt, tempat Biden akan menginap.
Polisi Korea Selatan mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa salah satu agen ditangkap, tetapi seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan dia hanya diselidiki.
"Secret Service mengetahui insiden di luar tugas yang melibatkan dua karyawan yang mungkin merupakan potensi pelanggaran kebijakan," kata juru bicara agensi Anthony Guglielmi dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Sabtu (21/5/2022).
“Orang-orang tersebut akan segera dikembalikan ke pos tugas mereka dan ditempatkan pada cuti administratif. Tidak ada dampak pada perjalanan [Presiden Biden] yang akan berlangsung.”
Menurut laporan media setempat, seorang tamu di hotel menelepon polisi untuk melaporkan perkelahian itu. Kedua pria, yang diidentifikasi hanya sebagai agen khusus dan spesialis keamanan, adalah bagian dari tim pendahulu Biden.
Mereka dilaporkan dipulangkan pada hari Jumat, tak lama sebelum kedatangan presiden AS di Seoul untuk memulai perjalanan lima hari ke Asia.
Laporan media tidak memberikan indikasi bagaimana perkelahian dengan sopir taksi dimulai. CBS News melaporkan bahwa Secret Service akan menyelidiki apakah kedua agen itu mabuk pada saat kejadian, ketimbang menyelidiki dugaan penyerangan tersebut.
Musababnya, salah satu dari mereka ditangkap polisi setempat setelah mabuk dan terlibat perkelahian.
Kedua agen paspampres—di AS disebut Secret Service—dilaporkan bar-hopping di Seoul saat tidak bertugas pada Kamis dini hari. Pada saat itulah, salah satu dari mereka menyerang seorang sopir taksi di luar hotel Grand Hyatt, tempat Biden akan menginap.
Polisi Korea Selatan mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa salah satu agen ditangkap, tetapi seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan dia hanya diselidiki.
"Secret Service mengetahui insiden di luar tugas yang melibatkan dua karyawan yang mungkin merupakan potensi pelanggaran kebijakan," kata juru bicara agensi Anthony Guglielmi dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Sabtu (21/5/2022).
“Orang-orang tersebut akan segera dikembalikan ke pos tugas mereka dan ditempatkan pada cuti administratif. Tidak ada dampak pada perjalanan [Presiden Biden] yang akan berlangsung.”
Menurut laporan media setempat, seorang tamu di hotel menelepon polisi untuk melaporkan perkelahian itu. Kedua pria, yang diidentifikasi hanya sebagai agen khusus dan spesialis keamanan, adalah bagian dari tim pendahulu Biden.
Mereka dilaporkan dipulangkan pada hari Jumat, tak lama sebelum kedatangan presiden AS di Seoul untuk memulai perjalanan lima hari ke Asia.
Laporan media tidak memberikan indikasi bagaimana perkelahian dengan sopir taksi dimulai. CBS News melaporkan bahwa Secret Service akan menyelidiki apakah kedua agen itu mabuk pada saat kejadian, ketimbang menyelidiki dugaan penyerangan tersebut.