Profil Ariel Sharon, Berlumur Darah Rakyat Palestina dan Dianggap Mati Dikutuk

Sabtu, 02 April 2022 - 03:01 WIB
loading...
Profil Ariel Sharon,...
Mantan Perdana Menteri (PM) Israel Ariel Sharon koma di rumah sakit Israel selama 8 tahun sebelum meninggal dunia. Foto/guyana.hoop.la
A A A
TEL AVIV - Ariel Sharon seolah “dikutuk” dengan mati secara perlahan selama bertahun-tahun. Berawal dari stroke ringan yang dialaminya pada tahun 2005, Perdana Menteri Israel itu justru terbaring koma delapan tahun lamanya di ranjang, bernapas dibantu selang dan tubuhnya lamat-lamat membusuk.

Matanya terus terbuka dengan tubuh tak berdaya. Sharon bahkan menghabiskan biaya pengobatan USD440 juta atau sekitar Rp4,25 triliun, berdasarkan data dari Komite Keuangan Knesset (Parlemen Israel).

Banyak yang berpendapat, ini adalah azab yang harus diterima Sharon, sebab semasa sehat tangannya berlumuran darah warga Palestina yang tak bersalah.

Baca juga: 45 Negara Mulai Puasa Ramadhan pada Sabtu 2 April, Ini Daftarnya

Ariel Sharon bernama asli Ariel Scheinerman. Ia lahir pada 26 Februari 1928 dari pasangan imigran Yahudi asal Rusia usai Perang Dunia I.

Baca juga: Relawan AS di Ukraina Blak-blakan Ungkap Kejahatan Perang Kiev

Didorong ambisinya menegakkan kedaulatan Yahudi di tanah Palestina, Sharon memutuskan terjun ke dunia kemiliteran saat masih belia.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Hari Pertama Puasa Ramadhan 2022 pada 2 April

Pada umur 17 tahun, ia tergabung dalam kelompok mafia Haganah yang kerap meneror rakyat Palestina.

Berkat keterampilannya dalam memegang senjata, Sharon pun ditunjuk untuk mengomandoi infanteri Israel saat usianya menginjak 20 tahun.

Sharon menunjukkan “dedikasinya” dalam beberapa pembantaian, terutama terhadap rakyat Palestina.

Dalam Operasi Qibya di tahun 1953, bersama dengan unit Komando 101 Sharon membabat habis 96 orang Palestina hingga tewas, menjarah toko-toko, dan meluluh-lantahkan rumah-rumah.

Lalu namanya semakin dikenal setelah terlibat dalam Perang Enam Hari antara Israel dengan tiga negara Arab, yakni Mesir, Yordania, dan Suriah pada tahun 1967.

Atas taktik militer dan keberaniannya, Sharon dipuja sebagai pahlawan dan dijuluki “Singa Tuhan” dari Israel.

Belum puas dengan karier militernya, Sharon terjun ke dunia politik. Pada 1973, Sharon bergabung dengan partai sayap kanan Likud.

Namun, dia hengkang setahun kemudian dan diangkat menjadi Penasihat Keamanan Perdana Menteri Yitzhak Rabin.

Sharon sempat menjabat sebagai Menteri Pertanian pada tahun 1977, sebelum panggilan untuk menduduki posisi Menteri Pertahanan diterimanya ketika perang antara Lebanon dan Israel terjadi.

Sharon adalah aktor utama dalam Pembantaian Sabra dan Shatila di Beirut Barat, Lebanon. Di tahun 1982, Sharon mengomandoi operasi untuk membantai kamp-kamp pengungsi Palestina di kedua wilayah tersebut.

Operasi ini menewaskan sekitar 20.000 orang. Ariel Sharon lantas dicap sebagai “Tukang Jagal” dari Beirut.

Aksi pembantaian tersebut menuai kecaman dari publik. Komisi Israel mengkritik bahwa Sharon secara tidak langsung bertanggung jawab dan ia diminta mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan.

Atas desakan tersebut, Sharon menyatakan ia menyesali tindakannya, dalam wawancara. Meskipun dinilai penuh kontroversi, hal itu tak pelak membuat Sharon menyerah dari ranah politik.

Buktinya, dia berhasil menempatkan diri pada kursi Perdana Menteri di tahun 2001. Sharon menarik warga dan tentara Israel dari Gaza di Agustus 2005, serta membangun tembok pemisah di sekitar Tepi Barat.

Ariel Sharon kini telah wafat. Pada 11 Januari 2014 silam, tokoh kejam bertangan besi ini telah mengembuskan napas terakhir di pusat medis Sheba Tel Aviv.

Dia meninggal setelah delapan tahun mengalami stroke, infeksi di seluruh organ tubuh, dan peralatan medis canggih yang tidak bisa menolongnya untuk sembuh.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Profil Theodorus I,...
Profil Theodorus I, Paus Kelahiran Palestina yang Jarang Diketahui
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
Israel Dukung India...
Israel Dukung India dalam Perang Melawan Pakistan
Apakah Israel Mendukung...
Apakah Israel Mendukung India dalam Perang Melawan Pakistan?
Pakistan Tembak Jatuh...
Pakistan Tembak Jatuh 25 Drone Kamikaze Israel yang Dioperasikan India
2 Tentara Israel Tewas...
2 Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Sengit Melawan Hamas
7 Penyanyi yang Mendukung...
7 Penyanyi yang Mendukung Israel, Nomor 6 Blak-blakan Sebut Palestina Teroris
Trump Dilaporkan Akan...
Trump Dilaporkan Akan Umumkan Pengakuan AS untuk Negara Palestina
Heboh Pilot Jet Tempur...
Heboh Pilot Jet Tempur Wanita India Ditangkap Pakistan, Benarkah?
Rekomendasi
Jakarta Pertamina Enduro...
Jakarta Pertamina Enduro Juara Proliga 2025 usai Sikat Jakarta Popsivo Polwan
Kenapa Bill Gates Tertarik...
Kenapa Bill Gates Tertarik dengan Program Makan Bergizi Gratis? Ini Alasannya
Kemenhub Bakal Bangun...
Kemenhub Bakal Bangun Skytrain Feeder MRT Lebak Bulus dan LRT Cibubur
Berita Terkini
Siapa Pemenang Perang...
Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan?
Kemenangan atau Mati...
Kemenangan atau Mati Syahid, Pilot Pakistan Tandatangani Surat Perintah Kematian
Pilot Non-Muslim Pakistan...
Pilot Non-Muslim Pakistan Ini yang Pertama Tembus Pertahanan India, Siapa Dia?
Trump: India dan Pakistan...
Trump: India dan Pakistan Sepakat untuk Gencatan Senjata
Pakistan Tangkap Pilot...
Pakistan Tangkap Pilot Perempuan Pertama India setelah Pesawatnya Ditembak
Pakistan Klaim Tak Ada...
Pakistan Klaim Tak Ada Opsi Perang Nuklir dengan India, Ini Alasannya
Infografis
Demonstran Anti-NATO...
Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved